Dikutip Sumateraekspres.id dari laporan Healtdirect pada Jumat (6/9/2024), menghirup gas dari produk rumah tangga seperti yang dilakukan dalam chroming challenge bisa menyebabkan kerusakan serius pada sistem saraf, organ dalam, dan jantung.
Selain itu, efek lain seperti pusing, mual, hilangnya kesadaran, hingga kejang, seperti yang dialami Caesar, adalah risiko nyata. Dalam kasus ekstrem, tren ini bisa berujung pada kematian mendadak.
Dengan meningkatnya popularitas tantangan berbahaya ini, peran orang tua dan guru dalam mengawasi remaja sangat penting.
Edukasi tentang bahaya tren viral seperti chroming challenge harus lebih ditingkatkan agar remaja memahami risiko yang mungkin mereka hadapi.
Platform media sosial seperti TikTok juga perlu lebih ketat dalam mengawasi dan menghapus konten yang mendorong perilaku berbahaya.
Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, diharapkan tren-tren merugikan seperti chroming challenge tidak terus menyebar dan menyebabkan lebih banyak korban.
Beberapa Kasus Fatal Akibat Chroming
1. Esra Haynes, 13 tahun, dari Australia, meninggal pada Maret 2023 setelah menghirup aerosol deodoran.
2. Tommie-Lee Gracie Billington, 11 tahun, asal Inggris, tewas pada Maret 2024 akibat mencoba chroming.
3. Sarah Mescall, 14 tahun, dari Irlandia, meninggal pada September 2023 setelah diduga mengikuti tantangan chroming.