Mau Tahu Sejarah Tanaman Karet, Yuk Simak Penjelasannya

Rabu 04 Sep 2024 - 13:00 WIB
Reporter : Srimulat
Editor : Srimulat

SUMATERAEKSPRES.ID -Tanaman karet, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Hevea brasiliensis, berperan sentral dalam industri karet alam dunia.  Awalnya, pohon karet hanya tumbuh di Amerika Selatan.

Namun, perubahan besar dalam sejarah tanaman karet terjadi ketika seorang penjelajah Inggris bernama Henry Wickham berhasil membawa biji karet dari Amerika Selatan ke Asia Tenggara. Inilah awal mula pengembangan pohon karet di wilayah ini. 

Dilansir dari taniuntung, saat ini  pohon karet menjadi salah satu komoditas utama di Asia Tenggara, dengan Indonesia sebagai produsen karet nomor dua di dunia, setelah Thailand.

BACA JUGA:Dampak Musim Kemarau, Produksi Karet di OKU Timur Alami Penurunan Signifikan

BACA JUGA:Impor Beras-Karet Dongkrak Penerimaan Negara

1. Tumbuh Tinggi dan Berkualitas
Tanaman karet tumbuh tinggi, dengan pohon dewasa mencapai tinggi 15-25 meter. Batang tanaman ini tumbuh lurus dan memiliki percabangan yang tinggi.

Batang pohon karet mengandung lateks, cairan yang berperan penting dalam produksi karet. Sesuai dengan sifat dikotilnya, akar pohon karet merupakan akar tunggang, memberikan stabilitas yang diperlukan. Pohon karet bisa bertahan hidup hingga 100 tahun, menjadikannya investasi jangka panjang.

2. Daun dan Bunga Karet
Daun karet terdiri dari tangkai daun utama dan tangkai anak daun. Panjang tangkai daun utama berkisar antara 3-20 cm dan panjang tangkai anak daun sekitar 3-10 cm.

Anak daun berbentuk elips dengan ujung yang meruncing, tepinya rata dan gundul. Namun, yang membuat tanaman ini unik adalah bunga majemuknya, di mana bunga jantan dan betina tumbuh pada pohon yang sama. Bunga betina biasanya lebih besar dan memiliki rambut halus.

BACA JUGA:Ragam Manfaat Daun Karet Kebo untuk Kesehatan Tubuh yang Jarang Diketahui, Diantaranya dapat Mengobati Maag

BACA JUGA:Pakai Karet Alam-Limbah untuk Jalan, Manfaatkan sebagai Material Perkerasan

Pada bunga betina terdapat bakal buah dengan tiga ruang yang akan berkembang menjadi buah karet.
3. Buah dan Penyadapan Karet

Buah karet memiliki tiga hingga enam ruang yang bersifat simetris dan berbentuk setengah bola. Di dalam buah ini terdapat biji-biji yang akan terhambur saat buah matang dan pecah. Biji karet ini besar dengan kulit keras, berwarna cokelat kehitaman dengan bercak-bercak berpola yang khas

Penyadapan adalah kegiatan utama dalam pengolahan karet. Tujuannya adalah membuka pembuluh lateks pada kulit pohon agar lateks mengalir dengan lancar. Kecepatan aliran lateks akan berkurang jika takaran cairan lateks pada kulit berkurang.

Kulit pohon karet, biasanya setinggi 260 cm dari permukaan tanah, adalah area utama yang digunakan petani karet untuk menghasilkan pendapatan selama sekitar 30 tahun. Oleh karena itu, penyadapan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak kulit tersebut. Kesalahan dalam penyadapan dapat mengakibatkan produksi karet yang berkurang.

Karet alam yang dihasilkan dari tanaman karet digunakan dalam berbagai produk sehari-hari yang kita gunakan, seperti sepatu, sandal, ban kendaraan, bola, aksesori mode, hingga produk medis seperti kateter dan sarung tangan medis.

Kategori :