SUMATERAEKSPRES.ID - Asosiasi Driver Ojol (ADO) Sumatera Selatan hari ini, 2 September 2024, menggelar aksi demonstrasi di kantor Gubernur Sumatera Selatan.
Ratusan driver ojek online (ojol) dari berbagai kendaraan, baik roda dua maupun roda empat, turut ambil bagian dalam aksi ini, dengan tujuan menuntut pemenuhan hak-hak mereka.
Aksi ini dipimpin oleh Ketua ADO Sumsel, Asrul Indawan, bersama jajaran pengurus ADO lainnya.
Dalam aksi tersebut, ADO menyampaikan enam tuntutan utama kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan. Tuntutan pertama adalah penolakan terhadap penerapan tarif di bawah regulasi yang berlaku.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Lagu Islami Terpopuler, Cocok untuk Segala Momen
BACA JUGA:Deretan Pamor Keris yang Bikin Dompet Tebal, Mana yang Paling Dicari Kolektor?
"Kami mendesak pemerintah provinsi untuk menolak tarif yang berada di bawah regulasi resmi," tegas Asrul, yang disambut dengan semangat oleh para driver yang hadir.
Tuntutan kedua adalah penyesuaian harga layanan pengiriman (delivery) dari semua platform aplikasi yang beroperasi di Sumatera Selatan.
Mereka juga mendesak penghapusan fitur "goceng," "slot," "shopee hub," "grab nego," dan menolak keras kehadiran layanan ini di Palembang.
Selain itu, ADO meminta adanya kepastian hukum yang jelas bagi para driver ojol.
ADO juga mendesak Gubernur Sumatera Selatan untuk mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang mengatur ambang batas tarif ojek online di kota Palembang dan seluruh wilayah Sumatera Selatan.
Tuntutan terakhir adalah penyesuaian tarif potongan dari semua aplikasi ojek online di Palembang dan sekitarnya.
BACA JUGA:Bunda, Jangan Panik! Begini Cara Mengatasi Anak yang Suka Berbohong
BACA JUGA:Waspada! Ini 7 Tanda Suami Anda Mungkin Selingkuh