Di Benua Afrika, virus ini juga dilaporkan ditemukan di Republik Demokratik Kongo,Burundi, Kenya, Rwanda, dan Uganda.
Beberapa dekade terakhir, penyakit tersebut dominan ditemukan di Afrika Tengah dan Barat.
Tapi pada tahun 2022, WHO mengungkapkan wabah ini telah menyebar di Eropa dan Amerika Utara.
Menukil CNN, kasus wabah mpox sebelumnya diketahui melonjak di Republik Demokratik Kongo.
Per Januari 2023, Kongo telah melaporkan jumlah kasus dugaan mpox clade I terbesar yang pernah tercatat yakni lebih dari 22.000 kasus, dengan lebih dari 1.200 kematian.
Executive director of WHO's Health Emergencies Program, Michael Ryan menyatakan, mpox saat ini menjadi wabah berskala internasional.
"Sungguh menakjubkan bahwa bahkan ketika wabah berskala besar terjadi di seluruh dunia, tidak ada dana yang tersedia untuk mengendalikan wabah ini di tingkat internasional," ujar Ryan melansir CNN.(lia)