BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Bagian Perekonomian Setda Ogan Komering Ulu (OKU) bekerja sama dengan BPS OKU mulai tahun ini mulai menguji coba penerapan aplikasi SIBANGGA OKU.
Mulai tahun ini penerapan aplikasi SIBANGGA OKU (sistem perkembangan harga)," ujar Kabag Ekonomi Setda OKU, Dadang Hudaya, dikonfirmasi, Jumat (20/8).
BACA JUGA:Pemerintah OKU Berikan Bantuan kepada Korban Kebakaran di Baturaja
BACA JUGA:Makna Bumi Sebimbing Sekundang, Slogan Kabupaten Ogan Komering Ulu
Dijelaskannya, aplikasi ini menjadi tempat menginput data bagi petugas pemantau perkembangan harga sejumlah komoditi yang ada.
“Khususnya komoditi yang memengaruhi terjadinya inflasi. Sejumlah petugas pemantau harga ini juga sudah diberikan pelatihan untuk penerapan aplikasi tersebut,” tuturnya.
Selain ujicoba tersebut, petugas PPID bersama Kabag Ekonomi Dadang Hudaya dan Kepala BPS OKU Mukti Riadi juga turun langsung ke pasar tradisional.
Disebut Dadang, selama ini, petugas pemantau harga komoditi sudah melaksanakan tugas di 3 pasar.
Masing masing Pasar Atas Baturaja, Pasar Baru Baturaja, dan Pasar Gotong Royong Batumarta. Data dari petugas di lapangan ini, sebutnya, akan diolah untuk nantinya datanya disajikan.
Apakah dalam bentuk data laporan harian, mingguan atau data bulanan. Jenis komoditi yang dilaporkan yang umummnya bisa mempengaruhi terjadi inflasi juga sudah diperlebar menjadi sekitar 30 item komoditi. Apakah terjadi kenaikan atau penurunan harga komoditi.
Aplikasi tersebut, lanjut Dadang, bekerjasama dengan BPS OKU. Sebagai lembaga resmi yang mengeluarkan data secara valid.
Sehingga meminimalisir terjadinya kekeliruan data. Petugas lapangan yang selama ini sudah turun ke lapangan tetap melanjutkan tugasnya.
BACA JUGA:Bantuan Kemanusiaan Pj Bupati Menjangkau Ujung Perbatasan Kabupaten Ogan Komering Ulu
BACA JUGA:Terjadi Kemacetan Panjang di Ogan Komering Ulu, Apa Penyebabnya?
Seperti dari Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, dan Dinas Perikanan.