"Kita sudah menyampaikan secara hukum, pandangan orang mungkin berbeda-beda. Tapi akan ada mekanisme hukum," tegasnya.
Pihaknya akan sangat menyayangkan jika ada ribut-ribut sampai dengan perusakan dan lainnya. "Kami mengimbau para pedagang yang mau menyampaikan pendapat silakan. Ada medianya. Yang penting jangan anarkis dan merusak. Akan ada konsekuensi hukum secara pidana," cetus Rizal.
Setelah nanti pengerjaan mulai akhir September, maka diharapkan sampai Desember sudah mulai terlihat hasilnya. "Paling tidak pertengahan 2025 sudah sangat terlihat. Kita harapkan kawasan ini bisa jadi wisata," jelas dia.
BACA JUGA:Segera Relokasi Pedagang Pasar 16 Ilir, Dirikan TPS, Memuluskan Proyek Revitalisasi
BACA JUGA:Tegaskan Penataan Pasar 16 Harus Jalan
Rizal juga meyakinkan, revitalisasi pasar 16 Ilir tidak akan mangkrak seperti Pasar Cinde. "Kita sudah beberapa kali review BPKP mengenai kekuatan permodalan pengembang. Kita lihat juga pembangunan lantai atas sudah mereka kerjakan walaupun belum ada pemasukan sama sekali dari Pasar 16," tambahnya.
Soal harga sewa, Rizal menjelaskan untuk kios ada 3 golongan tarif. Pertama golongan subsidi, punya satu kios atau kategori tidak begitu mampu, biaya sewa kios Rp180 juta. Golongan tengah yang punya lebih dari 2 kios, sewanya Rp240 juta sampai Rp270 juta. “Golongan atas Rp300 juta sampai Rp337,5 juta," bebernya.
Menurut Rizal, jumlah pedagang sudah didata. Totalnya sekitar 200 pedagang. Untuk jumlah kios di luar untuk pedagang akan diterapkan harga sesuai KJPP.
"Harga khusus untuk pedagang ini subsidinya ditanggung Perumda Pasar dan pengembang PT BCR. Harusnya di angka Rp300 juta, itu jadi Rp180 juta. DP-nya pun bisa diangsur selama satu tahun,” tambah Rizal.