Waspadai Gagal Jantung, Ini kata dr Arif Sejati, SpPD-KKV

Jumat 23 Aug 2024 - 19:06 WIB
Reporter : Irvan Bahri
Editor : Irvan Bahri

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID - Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Kardiovaskular, dr Arif Sejati, SpPD-KKV, banyak di antara kita yang masih asing dengan istilah gagal jantung.

Jika mendengar kata sakit jantung, seringkali yang terlintas di pikiran hanyalah penyempitan pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner).

Padahal gagal jantung adalah salah satu jenis pe- nyakit jantung yang sering ditemukan dalam praktik sehari-hari, namun mungkin banyak kasus yang belum/ tidak terdiagnosis karena gejalanya yang seringkali tidak khas dan dapat rancu dengan pe- nyakit lain.

Gagal jantung merupakan suatu kondisi dimana jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk kebutuhan tubuh.

BACA JUGA:Bella, Gadis Muda yang Berjuang Melewati Rintangan Penyakit Gagal Jantung

BACA JUGA:Usia Muda Bisa Juga Kena Gagal Jantung, Kurangi Risikonya Dengan Lakukan Ini

Tubuh awalnya mampu melakukan mekanisme kompensasi atas turunnya kondisi jantung, sehingga seringkali penderita gagal jantung tidak merasa gejala tertentu.

Seiring dengan waktu mekanisme kompensasi tubuh dapat mencapai batasnya. Pada tahap ini dapat muncul gejala mudah lelah, kemampuan aktivitas fisik menurun daripada sebelumnya, sesak atau nafas terasa berat ketika aktifitas, sesak ketika tidur dengan posisi datar, atau terbangun tengah malam karena sesak.

Pada beberapa kasus gejala-gejala tersebut timbul bertahap dan memberat sangat perlahan sehingga pasien tidak sadar memiliki gejala gagal jantung karena menganggap kondisinya normal.

Gagal jantung juga dapat menyebabkan penumpukan cairan yang menimbulkan bengkak pada kedua kaki, pembesaran perut disertai rasa begah, mudah kenyang, dan penurunan nafsu makan.

BACA JUGA:Manfaat Jus Pakcoy dan Nanas, Sehatkan Jantung dan Kesehatan Kulit

BACA JUGA:Ini Dia 5 Jenis Minyak yang Baik Untuk Kesehatan Jantung

Jika terdapat penumpukan cairan di paru selain sesak kadang pasien juga mengalami batuk-batuk terutama saat malam hari.

Pasien gagal jantung memiliki risiko kematian yang lebih tinggi dan kualitas hidup yang lebih rendah dibanding orang yang jantungnya sehat.

Gagal jantung merupakan ‘ujung’ dari berbagai penyakit jantung lainnya.

Penyakit jantung koroner (penyumbatan pembuluh darah jantung), penyakit jantung katup, penyakit jantung bawaan, hipertensi, infeksi atau keradangan otot jantung, penyakit infiltrasi otot jantung yang tidak ditangani dengan baik suatu saat akan menyebabkan gagal jantung.

BACA JUGA:Ini Dia Penyebab Jantung Bengkak dan Cara Mengobatinya

BACA JUGA:Kuasa Hukum Minta Tangguhkan Penahanan Tersangka Sumirin, Rencana Operasi Jantung Senin

Penting sekali untuk mengontrol kondisi jantung yang sudah ada supaya tidak berlanjut ke gagal jantung. Namun demikian beberapa kasus gagal jantung dapat disebabkan kelainan-kelainan bawaan (genetik) yang tidak tidak dapat dicegah.

Gagal jantung terutama yang menahun pada umumnya tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol sehingga diharapkan kualitas hidup sebaik mungkin mendekati normal dan risiko kematian berkurang.

Pasien dengan gagal jantung disarankan kontrol ke dokter secara teratur karena kondisi dapat berubah-ubah seiring waktu dan perlu penyesuaian pola hidup dan obat-obatan.

Pasien dianjurkan tetap beraktifitas fisik rutin sesuai kemampuan dengan petunjuk dokter.

Pada pasien dengan kelebihan cairan biasanya perlu dilakukan pembatasan minum/cairan masuk sesuai anjuran dokter.

Obat-obatan untuk gagal jantung berfungsi meringankan beban jantung, mengurangi gejala yang timbul, mencegah kerusakan jantung lebih lanjut, dan mengurangi risiko kematian.

Obat-obatan tersebut kebanyakan perlu dikonsumsi jangka panjang dengan penyesuaian dosis berkala. Saat ini pada kondisi khusus tersedia pula alat-alat untuk membantu fungsi jantung, seperti CRT (Cardiac Resynchronization Therapy) dan LVAD (Left Ventricular Assist Device).

Cangkok jantung juga bermanfaat pada kasus-kasus tertentu, namun belum semua negara mampu melaksanakan prosedur ini.

Pada beberapa kasus diperlukan terapi khusus penyakit dasar yang mendasari gagal jantung, seperti operasi katup pada penyakit jantung katup, dan membuka sumbatan pembuluh darah pada penyakit jantung koroner.

Kategori :