PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pencuri rokok di warung milik milik Rustiti (61), di Jl HM Ryacudu, Lr Sadar, Kelurahan 8 Ulu, Kecamatan Jakabaring, panik begitu diteriaki maling. Pria bersarung itu nekat naik ke atap rumah, dan berpura-pura gila.
Aksinya yang berlangsung Senin, 19 Agustus 2024, sekitar pukul 09.00 WIB, pun langsung viral di media sosial (medsos).
BACA JUGA:Cara Melindungi Data Facebook dari Ancaman Pencurian: Ikuti Langkah-Langkah Ini!
BACA JUGA:Rumah Kosong di Prabumulih, Disatroni Pencuri, Pelaku Embat AC Hingga Instalasi Listrik
Belakangan setelah tertangkap, pelakunya bernama Nadi (21), asal Kabupaten OKI, yang tinggal di wilayah Kecamatan SU I, Palembang.
Menurut Rustiti, pagi itu dia sedang berada di lantai atas rumahnya. Cucunya yang sedang menjaga warung, melihat pelaku mencuri rokok, dan langsung diteriakinya maling.
“Warga berdatangan, pelaku naik ke atap. Memakai sarung, dan membawa 2 bungkus rokok hasil curiannya,” jelasnya.
Di atap seng rumah itu, pelaku bertingkah seperti orang gila. Warga yang memintanya turun, sambil melemparinya pakai batu.
Pelaku juga membalas melempar pakai genteng dari atap rumah. Akibatnya atap rumah Rustiti rusak, begitupun rumah tetangganya.
“Setelah ada warga yang naik ke atap dan berusaha menangkapnya, pelaku terjatuh. Sebagian tubuhnya lecet-lecet, tergores seng,” tambah Rustiti, usai membuat laporan polisi ke SPKT Polrestabes Palembang. Setelah diamankan ketua RT dan perwakilan warga, pelaku diserahkan ke polisi yang datang.
Sempat dibawa ke RSUD Palembang untuk diobati lukanya, baru pelaku diamankan ke Mapolrestabes Palembang.
“Tidak ada warga yang pukuli pelaku," tegas Rustiti. Pelaku Nadi, mengakui pagi itu hendak mengambil rokok di warung tersebut.
Sebelumnya di naik angkot dari Jembatan Ampera, begitu turun sempat makan pempek. Tapi setelah makan pempek, dia tidak punya uang untuk beli rokok.
Sehingga dia berjalan, mendapati warung yang terlihat sepi. Yakni warung milik Rustiti.
“Waktu ambil rokok, saya kaget karena saat itu ada orang yang melihat. Saya naik ke atap rumah, karena takut dihajar massa,” aku Nadi, yang punggung dan kepala bagian belakangnya diperban, setelah diobati atas luka gores terkena seng.