Bukti pada penelitian-penelitian terdahulu memperlihatkan bahwa pati resisten dicerna dengan lebih lambat.
Akibatnya, pati resisten bisa membantu menyeimbangkan penyerapan karbohidrat lain untuk mengimbangi gula darah.
Sederhananya, mekanismenya mirip seperti serat.
Namun begitu, hal yang perlu diingat dalam penelitian tersebut yang menjadi sampel hanya berfokus pada kelompok tertentu, yakni pasien diabetes tipe-1.
Hanya saja, penelitian sebelumnya yang dilakukan pada tahun 2015 menemukan hal yang hampir serupa pada orang tanpa diabetes.
Bahaya makan nasi dingin
Walau diyakini bermanfaat, konsumsi nasi dingin juga bisa menimbulkan risiko tertentu.
Melansir Healthline, mengonsumsi nasi dingin atau yang kemudian dihangatkan bisa meningkatkan risiko keracunan akibat bakteri Bacillus cereus.
Bakteri ini dapat memicu kram perut, diare, hingga muntah.
BACA JUGA:Ide Menu Sarapan Untuk Penderita Diabetes Agar Kadar Gula Darah Stabil
BACA JUGA:Ingat ya, Penderita Diabetes Tak boleh Kalap Konsumsi Buah
Bacillus cereus adalah bakteri yang biasanya ditemukan di tanah yang mencemari beras mentah.
Bakteri tersebut memiliki kemampuan membentuk spora.
Setiap patogen, termasuk Bacillus cereus, diketahui dapat tumbuh dengan baik pada suhu ruang atau sekitar 4-60 derajat Celcius.
Membiarkan nasi disimpan dalam suhu dingin atau suhu ruang bisa membuat bakteri berkembang biak.
Dalam kondisi ini, spora akan berkecambah, berkembang biak dengan cepat, dan menghasilkan racun.