Dan di ajang itu, dia berhasil meraih Bronze Medal. “Saya sangat senang, berhasil menyumbangkan medali dan mengharumkan nama Indonesia. Apalagi dapat hadiah umrah gratis,” tutur Sultan. Dia tak menyangka akan menggapai hasil maksimal ini, padahal baru pertama ikut OSN Kimia. Sebelumnya, dia ikut olimpiade Matematika. Untuk itu, Sultan akan terus belajar akan bisa mencapai prestasi-prestasi lainnya.
Dra Leli Sumarni MPd, guru pembimbing bidang studi Kimia mengatakan, dia sangat bangga siswanya bisa meraih pretasi tingkat nasional dan internasional. "Sultan memang ada bakat. Juga punya kemauan untuk belajar. Tidak hanya di sekolah. Dia juga mencari di media sosial/internet. Kita sebagai guru berikan motivasi," ujarnya.
Selain di sekolah memang pandai, Sultan diakuinya punya keinginan yang besar untuk maju. "Anaknya rajin dan rasa ingin tahunya besar. Mungkin itulah yang menjadi salah satu kunci kesuksesannya hingga bisa meraih prestasi internasional ini,” tutur Leli. Untuk pembinaan olimpiade di sekolah, minimal satu kali seminggu dengan durasi 2-3 jam.
"Tidak hanya tatap muka, kita juga ada pembinaan olimpiade non tatap muka," sambungnya. Kepala SMA Negeri Plus 17 Palembang, Dra Hj Purwiastuti K MM bersama Widya Grantina SPd MT selaku pembina olimpiade SMA Plus Negeri 17 Palembang mengatakan, sejak kelas 10, Sultan sudah mengikuti pembinaan olimpiade.
BACA JUGA:MARAH! Jefri Nichol Sambut Tantangan Adu Jotos YouTuber Ini Usai Sebut Dirinya Banci
BACA JUGA:Dr Nicho: Tersangka di Polda Metro, Beda dengan Penipu Saya
"Kita merasa sangat bangga, dia bisa mencapai prestasi ini. Apalagi bidang kimia ini hal yang baru bagi Sultan. Basic-nya matematika dan sering ikut olimpiade matematika,” tuturnya. Sultan sempat ditolak ikut ekstrakurikuler KIR. Karena ikut pembinaan olimpiade matematika butuh fokus lebih.
Tapi, Sultan tak patah arang. Dia tetap belajar sendiri. “Dengan mencoba hal baru, kimia ini, ternyata dia bisa berhasil dan membanggakan di tingkat nasional bahkan internasional," tandas Purwiastuti.