Selain itu, ia juga berkontribusi dalam pendirian Universitas Sriwijaya sebagai universitas negeri, yang kini menjadi pusat pendidikan tinggi bergengsi di wilayah tersebut.
Setelah masa jabatannya sebagai Pangdam Sriwijaya, Harun Sohar melanjutkan kariernya sebagai Atase Militer di Moskow dan menjabat sebagai Ketua Badan Pusat Penggunaan Dana PBB.
Ia juga memegang posisi penting sebagai Pembantu Ketua Sektor Khusus Irian Barat. Pada periode 1987-1992, Harun Sohar menjadi anggota MPR-RI, berkontribusi dalam proses legislasi dan pengambilan keputusan nasional.
Jejak Jenderal Harun Sohar dalam sejarah militer dan pembangunan Indonesia sangat mendalam. Kontribusinya diakui dan dihargai dengan nama jalan dan stadion yang dinamai menurut namanya di Palembang dan Lahat.
Sosoknya tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kabupaten Lahat dan Sumatera Selatan, tetapi juga teladan dedikasi dan pengabdian kepada bangsa.
BACA JUGA:Ayo Daftar Sekarang! Program KL-YES 2025 Buka Kesempatan Belajar di AS, Simak Syaratnya!
BACA JUGA:Bukan Untuk Transportasi, Ternyata Ini Kegunaan Roda Sejak Pertama Kali Ditemukan
Dengan berbagai pencapaian dan dedikasinya, Jenderal Harun Sohar dikenang sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah militer dan pembangunan Indonesia.