Jenderal Harun Sohar, Dari Desa Kecil Menuju Panggung Nasional

Minggu 11 Aug 2024 - 13:44 WIB
Reporter : Agustriawan
Editor : Irwansyah

Lahat, SUMATERAEKSPRES.ID — Letnan Jenderal Harun Sohar, yang lahir di Desa Muara Tiga, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, adalah contoh nyata dari perjalanan seorang individu yang berasal dari lingkungan sederhana menuju prestasi nasional yang gemilang.

Desa kecil tempat kelahirannya, yang hanya hidup saat pasar mingguan, menjadi latar belakang awal perjalanan hidup seorang jenderal bersejarah ini.

Mario Andramatik, seorang penggiat wisata dan budaya Kabupaten Lahat, menjelaskan bahwa pendidikan militer Harun Sohar dimulai pada masa pendudukan Jepang di Kota Pagar Alam.

Dengan ketekunan yang tinggi, Harun Sohar menyelesaikan pendidikan militernya pada tahun 1944 dan mendapatkan pangkat Letnan Dua.

Keterlibatannya dalam dunia militer berlanjut saat ia aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

BACA JUGA:Kodim 0402/OKI-OI Luncurkan Cafe Pemersatu Bangsa: Tempat Bersilaturahmi dan Berkreativitas Tanpa Batas

BACA JUGA:Alfi Rustam Ungkap Alasan Nyalon Pilkada Banyuasin, Ini Motivasinya!

Harun Sohar, bersama dengan rekan-rekannya, berperan penting dalam pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR), yang kemudian berubah menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Selama agresi Belanda, ia diangkat sebagai Komandan Brigade Garuda Dempo, sebuah posisi strategis yang menandai awal karier kepemimpinannya di medan perang.

Karier militer Harun Sohar terus menanjak ketika ia diangkat sebagai Kepala Staf Kodam Sriwijaya, dan selanjutnya Panglima Kodam IV/Sriwijaya pada periode 1958-1962.

Dalam kapasitas ini, Harun Sohar menunjukkan kepemimpinan dan dedikasi yang luar biasa, memainkan peran penting dalam pembangunan infrastruktur dan pendidikan di Sumatera Selatan.

Bersama Gubernur Sumatera Selatan Achmad Bastari, Walikota Palembang Ali Amin, dan Wakil Walikota Ir. Indra Caya, Harun Sohar menginisiasi pembangunan Jembatan Ampera.

Inisiatif ini, yang mendapat persetujuan Presiden Sukarno, menjadikan Jembatan Ampera sebagai ikon penting di Palembang.

BACA JUGA:Bye Rambut Rontok, Ini 12 Cara Alami untuk Rambut Lebih Lebat dan Sehat, Dijamin Ampuh!

BACA JUGA:Sejarah dan Keunikan Desain Kapal Pinisi, Warisan Leluhur yang Kini Diakui Dunia

Kategori :