Harapan Terakhir Indonesia, Doa Ayah Iringi Nurul Akmal, Lifter Putri Kelas +81 kg

Sabtu 10 Aug 2024 - 20:34 WIB
Reporter : martha
Editor : Irfan Sumeks

JAKARTA - Olimpiade Paris 2024 yang jadi ajang pesta olahraga terbesar di dunia akan berakhir, hari ini (11/8). Penutupan di Stade de France, Prancis. Upacara ini sekaligus menutup seluruh pertandingan di berbagai cabang olahraga.

Kontingen Indonesia hingga kemarin (10/8) menempati posisi 32 dunia. Dengan koleksi dua medali emas dan satu perunggu. Dua emas berasal dari panjat tebing melalui Veddriq Leonardo dan angkat besi melalui Rizki Juniansyah.
Sementara itu, sebuah perunggu dipersembahkan dari bulu tangkis melalui Gregoria Mariska Tunjung. Masih tersisa satu pertandingan terakhir yang diharapkan akan menyumbang medali tambahan untuk Indonesia.

Tumpuan kini ada di pundak atlet angkat besi (lifter) putri Indonesia, Nurul Akmal. Dia akan bertanding memperebutkan medali, hari ini, pukul 16.30 WIB, jelang closing ceremony Olimpiade 2024..

Amel, panggilan akrabnya, akan bersaing menghadapi 11 peserta dari 11 negara. Lawan terberatnya, juara bertahan Li Wenwen (Cina) dan peraih medali perak Olimpiade Tokyo asal Amerika Serikat, Emily Campbell.
Olimpiade Paris 2024 merupakan olimpiade kedua bagi Amel. Sebelumnya, ia pernah ikut Olimpiade Tokyo 2020 pada nomor putri +87 kg. Di nomor tersebut, Amel sukses mengangkat total 256 kg dan mengantarkannya ke peringkat kelima.

“Sungguh sulit dijelaskan. Saya deg-degan sekali,” ujarnya.Amel mengaku mendapat pengalaman yang hebat selama di Olimpiade Paris. Selama ini dia hanya berhadapan dengan lawan-lawannya dari Asia.  “Kali ini ada yang dari Eropa, bahkan dari seluruh dunia,”  bebernya. Ayah Amel, Abdullah, yang tinggal di Desa Serbajadi, Kecamatan Tanah Luas, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, berharap putrinya bisa meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Apalagi, Amel menjadi harapan terakhir Indonesia untuk mendapatkan emas di ajang olahraga empat tahunan itu. “Nurul punya tradisi, sehari sebelum tampil pasti telepon orang tua. Saya sudah bicara. Saya bilang, serahkan semuanya pada Allah Swt, kekuatanmu datang dari Allah Swt dan prestasi juga begitu,” ungkap Abdullah.
Untuk itu, Abdullah pun meminta doa dan dukungan dari seluruh rakyat Aceh dan Indonesia. “Saya harap, dia bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia,” tandasnya.

Amel yang lahir pada 1993 mengikuti pelatihan angkat besi di provinsinya saat ia masih duduk di bangku SMA. Dia sudah menorehkan prestasi angkat besi baik di kancah nasional maupun internasional.

Diketahui, Amel pernah meraih medali perak di gelaran Islamic Solidarity Games di Azerbaijan pada 2017. Dia juga meraih medali emas pada Asian Games di Jakarta-Palembang pada 2018 silam.

Sejak itu, Amel tercatat selalu memperoleh total angkatan lebih dari 250 kilogram (kg) di ajang IWF serta Olimpiade. Total angkatan ini merupakan akumulasi dari snatch maupun clean and jerk.(mh)
    

Kategori :