BACA JUGA:Buah Jambu Sebagai Antioksidan Alami, Ini Manfaatnya Bagi Tubuh
Sulforafan bekerja dengan cara mengaktifkan enzim detoksifikasi dalam tubuh, yang membantu melindungi sel-sel dari kerusakan akibat radikal bebas. Indole-3-karbinol, di sisi lain, bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan sel kanker dan menginduksi kematian sel kanker.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa konsumsi brokoli secara teratur dapat menurunkan risiko terkena beberapa jenis kanker, seperti kanker paru-paru, kanker payudara, dan kanker prostat.
Kandungan nutrisi dan manfaat kesehatan dari bagian yang dimanfaatkan brokoli, yaitu kuntum dan batangnya, telah didukung oleh banyak penelitian ilmiah dan studi kasus.
Salah satu studi yang dilakukan oleh National Cancer Institute menemukan bahwa konsumsi brokoli secara teratur dapat menurunkan risiko kanker paru-paru hingga 40%.
Studi lain yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menunjukkan bahwa sulforafan dalam brokoli dapat membantu melindungi sel-sel jantung dari kerusakan akibat radikal bebas.
Namun, penting untuk dicatat bahwa beberapa penelitian juga menemukan hasil yang beragam. Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi brokoli tidak secara signifikan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) pada orang dewasa yang sehat.
Perbedaan hasil penelitian ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti perbedaan metodologi penelitian, ukuran sampel, dan karakteristik peserta penelitian. Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mengkonfirmasi manfaat kesehatan dari brokoli secara lebih komprehensif.
Meskipun demikian, bukti ilmiah yang ada menunjukkan bahwa brokoli adalah sayuran yang memiliki potensi manfaat kesehatan yang signifikan. Dengan mengonsumsi brokoli secara teratur sebagai bagian dari diet sehat, kita dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko penyakit kron