SUMATERAEKSPRES.ID - Pengadilan di Amerika Serikat memutuskan bahwa Google telah melakukan praktik monopoli secara ilegal dalam layanan pencarian di internet.
Selain itu, Google juga dituding menyembunyikan bukti-bukti penting terkait kasus anti-monopoli yang sedang dihadapinya.
Kejadian ini menjadi peringatan serius bagi perusahaan teknologi besar lainnya seperti Apple, Meta, dan Amazon, khususnya dalam hal pengamanan data selama proses peradilan.
Hakim Distrik AS, Amit Mehta, yang bertugas di Washington DC, mengkritik Google atas dugaan kegagalannya dalam menjaga catatan internal dan memanfaatkan perlindungan komunikasi hukum secara tidak benar.
BACA JUGA:Mau Nggak Mau, 3 AI Translator Ini Bikin Google Translate Ketinggalan, Sudah Coba?
Namun, meskipun Mehta mengungkapkan kekecewaannya, dia tidak memberikan sanksi resmi kepada Google, sebagaimana dikutip Sumateraekspres.id dari Reuters pada Rabu (7/8/2024).
Departemen Kehakiman AS telah mengajukan permohonan kepada Mehta untuk memberikan hukuman kepada Google atas tuduhan penghancuran sistematis pesan karyawan dan penyalahgunaan hak istimewa pengacara-klien yang seharusnya melindungi komunikasi dengan pengacara.
Meskipun begitu, Mehta menilai tidak perlu untuk mengambil tindakan hukum lebih lanjut terkait upaya Google dalam mengamankan bukti, meskipun perusahaan tersebut tetap terbukti melanggar aturan anti-monopoli.
Dalam putusannya, Mehta menyatakan kekhawatirannya terhadap upaya Google yang tampak sengaja menghindari penciptaan catatan yang dapat digunakan sebagai bukti oleh regulator atau pihak yang menggugat.
BACA JUGA:Rekomendasi Website AI Terbaik untuk Ubah Foto Jadul Menjadi Video Singkat, Simak Tutorialnya
BACA JUGA:Pemula Pasti Langsung Bisa! Ini 5 Website Gratis untuk Ganti Background Pas Foto Terbaik 2024
Dia juga menambahkan bahwa Google melatih karyawannya secara efektif untuk tidak meninggalkan jejak bukti yang merugikan.
Google diketahui sudah lama menerapkan kebijakan untuk secara otomatis menghapus pesan chat karyawan setelah 24 jam, kecuali jika karyawan tersebut memilih untuk menyimpannya dengan mengaktifkan opsi "riwayat aktif."
Namun, kebijakan ini diubah tahun lalu dengan tujuan untuk lebih menjaga rekaman percakapan.