Mengejutkan, Aneka Makanan Anak di AS mengandung Bahan Kimia Perklorat yang Digunakan untuk Kembang Api

Minggu 11 Aug 2024 - 08:20 WIB
Reporter : Englia
Editor : Englia

PALEMBANG,SUMATERAKEPRES.ID-Mengejutkan, Consumer Reports dalam investigasinya menemukan kandungan perklorat, bahan kimia yang digunakan dalam produksi kembang api dan bahan bakar roket, dalam aneka jenis produk makanan anak di Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan hasil investigasi Consumer Reports, bahan kimia yang dikaitkan dengan masalah tiroid pada orang dewasa serta kerusakan otak janin dan bayi baru lahir tersebut didapati pada sekitar 67 persen dari hampir 200 sampel produk supermarket dan makanan siap saji yang diperiksa.

"Kami menemukan kadar perklorat tertinggi dalam makanan cepat saji dan produk tertentu, tetapi yang mengkhawatirkan, kategori dengan kadar perklorat rata-rata tertinggi adalah makanan bayi dan anak-anak," demikian antara lain isi publikasi advokat konsumen tersebut dalam laporannya menukil new York Post.

Lebih lanjut laporan advokat konsumen itu menyebutkan,  bahwa beberapa makanan bayi dan anak yang menurut pemeriksaan memiliki kandungan perklorat tinggi, kadar kontaminasinya bisa secara cepat bertambah dalam jumlah yang mengkhawatirkan.

BACA JUGA:Anda Penderita Jantung Bengkak, Ini Makanan yang Baik Untuk Dikonsumsi

BACA JUGA:Mengatasi Hipertensi: Ini Dia Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari!

Kadar perklorat yang ditemukan pada sampel yang diuji berkisar sedikit di atas 2 sampai 79 bagian per miliar. 

Walaupu tidak secara langsung membahayakan, namun kontaminasi bahan kimia tersebut bisa berbahaya jika kadarnya terus bertambah.

Masih menurut laporan itu, makanan dalam wadah plastik mengandung kadar perklorat tertinggi (rata-rata hampir 54 bagian per miliar), sedangkan makanan anak-anak mengandung 19,4 bagian per miliar bahan kimia tersebut.

Perklorat juga ditemukan pada buah-buahan dan sayur-sayuran, makanan cepat saji, makanan panggang, susu, daging, makanan laut, dan minuman.

Consumer Reports juga  menyampaikan bahwa pengujian tersebut  tidak mengungkap mengapa makanan tertentu memiliki kadar perklorat lebih tinggi, namun para peneliti menduga plastik pada barang kemasan bisa menjadi biang keroknya.

BACA JUGA:Begini Cara Lakukan Detoks Gula untuk Kamu Penyuka Makanan Manis

BACA JUGA:Bahaya Makanan Kemasan untuk Kesehatan Anak: Apa yang Perlu Diketahui Orang Tua? Simak Yuk!

Sementara itu, bahan-bahan makanan segar dapat terkontaminasi perklorat apabila disiram menggunakan air yang terkontaminasi bahan kimia tersebut.

Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat pada 2005 telah menetapkan batas paparan perklorat harian sebesar 0,7 mikrogram per kilogram berat badan, dosis yang menurut Consumer Reports terlalu tinggi.

Kategori :