Untuk mobil buatan Jepang, biaya penggantian shockbreaker berkisar antara Rp1.500.000 hingga Rp2.000.000. Sedangkan untuk mobil buatan Eropa, biayanya bisa mencapai Rp3.000.000 hingga Rp4.000.000.
BACA JUGA:Deretan Game E-Sport Terpopuler di Indonesia: Mobile Legends Hingga Valorant!
BACA JUGA:PT DAHANA Membuka Lowongan Rekrutmen: Kesempatan Berkarir di Industri Bahan Peledak
Cara Merawat Shockbreaker Mobil agar Tahan Lama
Mengingat biaya servis shockbreaker yang tidak murah, perawatan yang tepat sangat penting. Berikut adalah beberapa cara untuk merawat shockbreaker mobil agar tidak mudah rusak.
Kenali Tanda-tanda Kerusakan
Penting untuk memahami tanda-tanda kerusakan shockbreaker agar bisa mencegah kerusakan lebih lanjut.
Beberapa tanda kerusakan shockbreaker meliputi oli yang keluar dari seal, deru mobil yang kasar saat melewati jalanan tidak rata, suara bising pada suspensi belakang, mobil terasa berat sebelah, keausan ban yang tidak merata, dan penurunan kinerja rem.
Cek Kondisi Shockbreaker Secara Rutin
Rutin memeriksa kondisi shockbreaker sangat penting. Pastikan shockbreaker selalu bersih dari kotoran seperti debu dan pasir halus yang dapat merusak bagian as shockbreaker.
Terutama di musim hujan, kotoran dapat menyebabkan karat pada baut dudukan shock dan bushing.
Periksa juga kondisi seal shockbreaker untuk memastikan tidak ada celah yang memungkinkan kotoran masuk dan menghindari kebocoran.
Batasi Muatan Mobil
Muatan yang berlebihan dapat merusak shockbreaker dan sistem suspensi mobil. Pastikan mobil tidak membawa beban melebihi kapasitas yang dianjurkan untuk menjaga kondisi shockbreaker tetap optimal.
Segera Servis Jika Muncul Tanda Kerusakan
Jika mobil sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan shockbreaker, segera bawa ke bengkel resmi untuk servis. Langkah ini penting untuk mencegah kerusakan pada komponen lain yang lebih serius.