Musibah, walaupun berwujud dalam satu bentuk, dapat ditafsirkan dalam berbagai sudut pandang.
Musibah bisa diartikan sebagai adzab atau peringatan atau sebagai ujian atau cobaan.
Cara memahami musibah dari perspektif pertama ini lebih utama karena dapat menimbulkan introspeksi (muhasabah), yang mendorong manusia mengoreksi kekurangan-kekurangannya lalu berusaha memperbaiki diri dan hubungannya dengan Allah SWT.
Doa yang disebutkan di atas juga memberi pesan tentang hakikat kepemilikan yang seluruhnya dikembalikan kepada Allah sebagai Pemilik Sejati.
Juga mengenai ajaran bahwa segenap musibah tak ada yang sia-sia.
BACA JUGA:Lengkap, Doa Memakai dan Membuka Pakaian Bahasa arab, Latin dan Terjemahannya
BACA JUGA:Lengkap, Bacaan Doa Qunut Arab, Latin dan Terjemahannya
Bahkan bisa berpahala, jika si penerima musibah mampu menyikapinya secara tepat.
Doa tersebut juga mengandung optimisme, ditandai dengan harapan kepada Sang Khalik akan karunia pengganti yang lebih baik. (lia)