Dirintelkam Polda Sumsel Ungkap Banyak Anggota yang ’Homo’, Asal Bapak Senang

Sabtu 03 Aug 2024 - 13:23 WIB
Reporter : Andre Jedor
Editor : Andre Jedor

PALEMBANG,SUMATERAEKSPRES.ID – Direktur Intelkam Polda Sumsel Kombes Pol Hadi Wiyono SIK, mengungkapkan banyak anggota yang ’homo’. Tidak membaca dengan lengkap. Membuat laporan asal bapak senang (ABS).

Itu dikatakannya dalam acara pisah sambut Direktur Intelkam Polda Sumsel, dari Kombes Pol Iskandar F Sutisna SIK MSi, kepada Kombes Pol Hadi Wiyono SIK, Jumat malam, 2 Agustus 2024.

Awalnya Hadi menjelaskan, intel itu bukan hanya memberi masukan. Tapi harus juga memikirkan bagaimana caranya, apa aksinya. 

“Harus ada sesuatu yang bisa dipikirkan. Jadi jangan melaporkan kepada pimpinan, baru berupa fakta-fakta. Tapi belum membuat rekomendasi atau saran,” ujarnya.

BACA JUGA:Kapolri Mutasi 745 Personel Jelang Hari Bhayangkara ke-78, Termasuk 6 Kapolres di Polda Sumsel

BACA JUGA:Pimpin Sertijab PjU Polda Sumsel dan Kapolres, Ini Pesan Kapolda

Hadi pun mengingatkan anggotanya, bahwa Kapolda Sumsel Irjen Pol A Rachmad Wibowo SIK, ini betul-betul sangat menguasai segala hal. ”Kita memberitahukan informasi pun, bukan sekedar ABS, Asal Bapak Senang,” tegasnya.

Sebab Hadi memerhatikan rekan satu letingnya di Akpol 1993 itu, ada tanya, ada jawab. Ketika memberikan informasi kepada Kapolda Sumsel, Kapolda pun langsung menjawab.

“Artinya apa, sebelum kita memberikan laporan, kita harus hapal dulu. Dicek satu per satu. Makanya baru beberapa hari (bertugas sebagai Dirintelkam Polda Sumsel), sudah banyak saya koreksi (laporan anak buahnya),” terangnya.

Kebetulan, Hadi sendiri dari dulu hobi membaca. “Walaupun saya tahu juga, banyak anggota yang ‘homo’. ’Homo’ itu Hobi Monitor aja, tidak dibaca secara detail. Hanya skip-skip, itu namanya ‘homo,” jelasnya.

BACA JUGA:Membangun Pilkada Damai: FGD Dit Intelkam Polda Sumsel Fokus Tangkal Berita Hoax

BACA JUGA:Mau Diantar ke Gasing, 10 Ton Solar Ilegal asal Muba Ditangkap Dit Intelkam Polda Sumsel, Ini Penampakannya!

Hadi pun mengakhiri perkenalannya, dengan pantun. “Pohon pepaya terlihat kurus,” kata Hadi, sambil membuka ponselnya. “Cakep,” jawab tamu undangan, sambil menunggu kelanjutan pantunnya.

Sempat hening sejenak. “Ada yang tahu, pantunnya hilang,” kata Hadi sambil membuka-buka isi ponselnya. Tak pelak anggotanya dan tamu undangan pun tertawa.

Hadi tersenyum ketika akhirnya bertemu contekan pantunnya. Dia melanjutkan membaca pantunnya. “Buahnya matang kulitnya mulus. Bekerja keras adalah harus, diiringi doa yang tulus,” ucapnya menuntaskan pantunnya.

Kategori :