SUMATERAEKSPRES.ID - Nama Tony Wenas telah menjadi sorotan publik di Indonesia, khususnya di kalangan pengamat industri dan media, berkat perannya sebagai Direktur Utama PT Freeport Indonesia.
Gaya hidup mewahnya, yang mencakup berbagai aksesori premium dan koleksi mobil mahal, menjadi bahan perbincangan hangat.
Tony Wenas, yang menjabat sebagai Dirut PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, dikenal dengan penampilannya yang selalu elegan.
Salah satu aksesori ikonik yang sering ia kenakan adalah ikat pinggang dari Louis Vuitton, brand fashion terkemuka asal Paris yang terkenal dengan harga tinggi. Diperkirakan, ikat pinggang yang dikenakan Tony memiliki nilai sekitar Rp8 juta.
Penampilan Tony Wenas yang mewah memang sebanding dengan posisinya yang strategis di PT Freeport Indonesia. Meskipun angka pastinya tidak diungkapkan, gaya hidupnya menunjukkan bahwa pria berusia 62 tahun ini tentu memiliki penghasilan yang signifikan.
"Banyak yang terkesima dengan gaya Tony Wenas, terutama dengan ikat pinggang Louis Vuitton yang harganya mencapai Rp8 juta," ujar seorang pembicara di kanal YouTube Auto Populer ID pada Kamis, 20 Juni 2024.
BACA JUGA:Al-Shinta Konsisten Unggul di Muara Enim: Menjanjikan Perubahan yang Lebih Baik
BACA JUGA:Perbedaan Gaji PNS dan PPPK Jika Sistem Single Salary (Gaji Tunggal) ASN Berlaku
Tidak hanya aksesori mewah, Tony juga memiliki ruang kerja yang dirancang dengan sentuhan klasik yang nyaman. Ruang kerja yang terletak di kantor PT Freeport ini mencerminkan suasana hangat berkat pemilihan furnitur dan warna yang cermat.
Beberapa tanaman hijau juga menghiasi ruangannya, menambah kesan asri.
"Ruang kerja Tony memang mewah dan nyaman, dengan perpaduan warna dan furnitur yang memberikan kesan hangat," ungkap kanal YouTube BEDA NGGAK? pada hari yang sama.
Tony Wenas, yang telah memimpin PT Freeport Indonesia sejak 2018, tentu saja mendapatkan fasilitas yang memadai dari perusahaan.
Di antara 8 orang direksi PT Freeport Indonesia, gaji total yang diterima mencapai US$ 2,96 juta ditambah bonus dan insentif US$ 1,95 juta, yang setara dengan Rp70 miliar per tahun.
Dengan rincian ini, rata-rata gaji bulanan direksi bisa mencapai Rp725 juta.
Meskipun Tony membantah laporan yang menyebutkan gajinya mencapai Rp70 miliar, data menunjukkan bahwa angka tersebut mungkin berasal dari laporan keuangan tahun 2017.