Pedagang Bendera Musiman Mulai Mengisi Jalanan Lubuklinggau Menjelang HUT 17 Agustus

Jumat 02 Aug 2024 - 15:36 WIB
Reporter : Izul
Editor : Irwansyah


LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID – Menyambut perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79 pada 17 Agustus 2024, sejumlah pedagang bendera musiman telah mulai bermunculan di sepanjang jalan protokol Kota Lubuklinggau.

Fenomena ini tampaknya memberikan dampak positif bagi sektor UMKM lokal.

Rendi, salah satu pedagang bendera di Kelurahan Marga Mulya, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, mengungkapkan bahwa keberadaan pedagang bendera dadakan semakin banyak terlihat di jalan-jalan utama kota.

"Kami beroperasi dalam kelompok untuk menjual bendera yang dibuat oleh pengrajin lokal. Kami juga menjangkau beberapa daerah, termasuk Surulangun di Provinsi Jambi dan Curup di Provinsi Bengkulu," ujar Rendi saat ditemui pada Jumat (2/8).

Menurut Rendi, produk yang mereka jual tahun ini sebagian besar merupakan hasil karya pengrajin lokal di Lubuklinggau, berbeda dengan tahun lalu yang banyak menjual produk dari luar daerah.

BACA JUGA:Pemerintah Tanggap Bencana: Bantuan Diberikan kepada Korban Kebakaran di Ogan Ilir

BACA JUGA: Royal Enfield Bakal Rilis Lima Model Baru di Tahun Ini

"Bendera ini dibuat oleh penjahit lokal di Pasar Pemiri, Lubuklinggau. Kami yakin kualitas dan harga produk kami bersaing dengan bendera dari luar daerah," lanjutnya.

Untuk harga, bendera terkecil dijual mulai dari Rp5.000, sedangkan bendera dengan motif renda dijual hingga Rp350.000. "Dalam sehari, kami bisa menghasilkan antara Rp100.000 hingga Rp500.000.

Menjelang puncak perayaan 17 Agustus, permintaan biasanya melonjak drastis, dan pendapatan bisa mencapai Rp3.000.000 hingga Rp5.000.000 per hari," tambahnya.

Rendi juga menyebutkan adanya persaingan dengan pedagang dari luar daerah seperti Bandung dan Garut. "Meskipun ada kompetisi, semakin ramai pedagang, semakin baik, karena ini juga merupakan kesempatan untuk promosi besar-besaran," jelasnya.

BACA JUGA:Kisah Misteri Dunia. Sepeda Motor Kuno Jadi Dewa di India, Kisah Unik di Rajasthan

BACA JUGA:Gangguan Pasokan Air Baku di Banyuasin, Air Sungai Surut Akibat Musim Kemarau

Di sisi lain, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Lubuklinggau, Meidholin, menjelaskan bahwa kota ini sangat bergantung pada sektor jasa. Untuk mendukung aktivitas perdagangan, Pemkot Lubuklinggau telah menyiapkan lokasi khusus dengan fasilitas lapak bagi pedagang.

"Pedagang harian sudah kami siapkan lapak-lapak resmi dengan sistem retribusi untuk mendukung serapan PAD. Namun, untuk pedagang musiman seperti bendera yang muncul hanya menjelang perayaan, kami tidak menerapkan retribusi," tutup Meidholin. (zul)

Kategori :