SUMATERAEKSPRES.ID - Aleksander Agung, juga dikenal sebagai Iskandar Zulkarnain atau ada pula yang menyebutnya sebagai Iskandar yang Agung, adalah seorang raja dari Kerajaan Yunani kuno di Makedonia.
Lahir pada 20 atau 21 Juli 356 Sebelum Masehi Aleksander menggantikan takhta ayahnya, Filipus II yang tewas dibunuh pada tahun 336 Sebelum Masehi.
Di usia 30 tahun, dia telah membangun salah satu kekaisaran terbesar dalam sejarah, yang membentang dari Balkan hingga India.
Aleksander dikenal sebagai salah satu komandan militer paling sukses dan tidak pernah terkalahkan dalam pertempuran.
Dalam literatur Melayu klasik, Aleksander Agung dikenal sebagai Iskandar Zulkarnain. Ia dianggap sebagai seorang penakluk, negarawan, dan teladan kebijaksanaan.
Nama Iskandar Zulkarnain juga muncul dalam karya Taj al-Salatin atau “Mahkota Raja,” yang ditulis di Aceh pada tahun 1603.
BACA JUGA:Masyarakat Kayuagung Tetap Gelar Pernikahan di Bulan Muharram, Ini Kata Kepala KUA!
Namun, perlu dicatat bahwa pandangan ini bertentangan dengan pandangan sejarah Islam, yang mengidentifikasi Dzulqarnain sebagai Cyrus Agung.
Iskandar Agung atau Iskandar Zulkarnain adalah tokoh yang memikat dan terus menarik minat orang hingga saat ini.
Kisahnya tentang penaklukan dan kepemimpinan telah mengilhami banyak karya sastra dan sejarah.
Beberapa penaklukan terbesar yang dicapai oleh Iskandar Agung semasa hidupnya, diantaranya :
Penaklukan Persia
Aleksander menaklukkan Kekaisaran Persia Achaemenid yang luas, termasuk wilayah Mesir, Anatolia, dan Babilonia.
Pertempuran Issus dan Gaugamela adalah momen penting dalam penaklukan ini.