MUARA ENIM, SUMATERAEKSPRES.ID - Tak seperti daerah lain di Sumatera Selatan yang suasana pilkadanya mulai mencuat beberapa nama bakal calon bupati dan wakil bupati, Muara Enim terbilang masih adem ayem. Hingga saat ini baru ada satu paslon yakni H Nasrun Umar dan Lia Anggraini.
Nasrun-Lia diusung dua partai besar, Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Partai Gerindra sendiri di Kabupaten Muara Enim mendapat tujuh kursi sementara PPP mendapatkan lima kursi.
BACA JUGA:Berlayar Sampai Perbatasan, Merajut Konektivitas Menekan Disparitas Harga
BACA JUGA:Transformasi Pelni, Torehkan Laba Rp201,2 M
Untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2024 di Muara Enim ini setidaknya harus mendapatkan total sembilan kursi. Artinya tidak ada satu partai pun yang bisa mengusung sendiri paslon. Semuanya harus berkoalisi.
Sejauh ini, partai besar lain yang mendapatkan kursi terbilang masih belum mau membeberkan siapa yang akan diusung. Padahal banyak nama-nama besar muncul dalam Pilkada Muara Enim. Mereka di antaranya Ahmad Rizali, Nurul Aman, Shinta Paramitha, Sumarni, Edison, Dessi Puspa Asni, Ahmad Usmarwi Kaffah, Riswandar, Mat Kasrun, Izzudin Efendi, Rani Kodim, Ropi Alex Candra, Devi Maulidi, Hanan. Semua sudah punya nama besar dan dikenal di Kabupaten Muara Enim.
Lia Anggraini yang diusung untuk mendampingi HNU mengatakan, dirinya siap untuk maju sebagai bakal calon wakil bupati Kabupaten Muara Enim. “Saya merupakan putri asal Muara Enim yang memang ingin membangun agar Bumi Serasan Sekundang ini semakin baik lagi,” ujarnya.
Dikatakan, dengan pengalaman yang ada dan saat ini masih menjabat sebagai anggota DPRD Sumsel ini sangat mengerti seluk beluk Kabupaten Muara Enim. “Beberapa program sudah siap dan tentunya butuh doa dan dukungan masyarakat Kabupaten Muara Enim,” terangnya. Muara Enim merupakan kabupaten yang besar dan kontestasi juga sangat baik dimana banyak yang mendaftarkan diri. “Semua orang hebat dan berkompeten tentunya diharapkan Muara Enim akan mendapatkan hasil pilkada yang berkualitas,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekretaris DPC PDI Perjuangan Muara Enim, Akhmad Imam Mahmudi mengatakan kontestasi pilkada terbilang memiliki antusias tinggi. “Di PDI Perjuangan saja saat masa pendaftaran ada 21 kandidat baik itu bacabup maupun sebagai bacawabup,” bebernya.
Belum lama ini, lanjutnya, PDIP melakukan survei untuk para kandidat, dan hasilnya, selisih persentase antar pasangan tidaklah jauh. “Jadi, semuanya masih berpeluang besar untuk maju sebagai bakal calon bupati dan wakil bupati,” tuturnya.
Meskipun selisih antar para kandidat sedikit, rupanya masyarakat juga masih banyak yang masih belum menentukan pilihannya. “Karena calonnya banyak, semua berkompeten, dan masyarakat juga sudah berpikir kritis terhadap calon sehingga nantinya ini akan membuat Pilkada Muara Enim semakin kompetitif sehingga hasilnya nanti diharapkan berkualitas,” ungkapnya.
Saat ini, lanjutnya, PDI P masih menggodok nama yang akan diusung dalam Pilkada 2024 di Kabupaten Muara Enim. “Kalau yang menentukan siapa yang akan diusung adalah pusat, kami bertugas menjaring kandidat dan pusat yang menentukan dimana salah satu pertimbangan adalah hasil survei termasuk popularitas maupun elektabilitas politik,” terangnya.
PDI P akan selektif menentukan siapa yang akan diusung karena dipastikan merupakan calon yang berkualitas. “Partai mana pun pasti ingin kandidat yang diusung menang, termasuk PDI Perjuangan, kami terget menangkan Pilkada tahun 2024 Kabupaten Muara Enim,” tegasnya.
Sekretaris DPD Partai Nasdem Kabupaten Muara Enim, Kasman mengatakan bahwa saat ini DPD Partai Nasdem juga masih menggodok nama yang akan diusung. “Menunggu hasil survei dulu, kalau ada hasilnya maka DPP yang akan menentukannya,” bebernya.
Nasdem ingin kalau bisa yang diusung adalah kader partai bahkan kalau bisa putra daerah karena magnetnya sangat kuat. “Karena Nasdem juga ingin menang, dan yang pasti untuk Kabupaten Muara Enim dalam lima tahun ke depan jadi ya harus benar-benar berkualitas,” terangnya.