PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, prevalensi stunting di Indonesia saat ini masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita.
Prevalensi stunting ini telah mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Akan tetapi, Presiden RI Joko Widodo menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen di tahun 2024 sesuai dengan Perpres No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Saat ini, stunting menjadi salah satu masalah yang diperhatikan oleh pemerintah khususnya Kecamatan Ilir Barat Satu melalui sebuah inovasi yang disebut Pro Mantabs (Program Makanan Tambahan Balita Stunting) mengingat wilayah kerja Kecamatan Ilir Barat Satu merupakan wilayah fokus stunting tahun 2021.
BACA JUGA:Pilgub Rasa Pilpres, Pengamat Politik Sumsel Tetap Optimis 3 Paslon. Kunci HAPAL ada di PDIP dan PKB
BACA JUGA:Final Euro 2024 Misi Cetak Sejarah. Spanyol Berburu Gelar Terbanyak, Inggris Bidik Juara Perdana
Jumlah balita stunting di Kecamatan Ilir Barat Satu sebanyak 18 balita.
Salah satu fokus dari Kecamatan Ilir Barat Satu saat ini adalah pencegahan dan penanggulangan kasus stunting melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Ketidaktersediaan dana dan stok PMT yang kosong mengurangi intervensi yang dilakukan oleh petugas kesehatan kepada balita yang memiliki masalah gizi khususnya stunting.
Sehingga Camat Ilir Barat Satu berinisiatif membuat inovasi Pro Mantabs yang bertujuan agar Kecamatan Ilir Barat Satu memiliki dana yang bisa disimpan untuk bantuan kepada balita dengan cara pemanfaatan lahan disekitar Kantor dengan menanam tanaman dan budidaya ikan yang mengutamakan sumber daya lokal, tenaga kerja lokal dan dilaksanakan dengan integrasi lintas program dan lintas sektor.
BACA JUGA:Inilah Penyebab TPG Triwulan II Belum Cair, Guru PPPK Wajib Baca!
Inovasi Pro Mantabs adalah gagasan positif yang diharapkan dapat meningkatkan status gizi balita dengan masalah gizi khususnya balita stunting, mempermudah bagi warga Kecamatan Ilir Barat Satu dan sekitarnya untuk mencari produk yang ramah lingkungan dan berwisata dengan pertanian dan ternak ikan dan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam pemanfaatan lahan perkarangan yang dapat mendukung ketahanan pangan nasional dengan memberdayakan potensi pangan lokal.
Tujuan inovasi Pro Mantabs, yakni; Meningkatkan mutu gizi perseorangan, keluarga dan masyarakat melalui, perbaikan pola konsumsi makanan dan prilaku sadar gizi;
Peningkatan akses pangan dan mutu pelayanan gizi sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi agar mengurangi / memperbaiki / menekan angka stunting dengan kelompok sasaran beresiko stunting yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan balita stunting; dan Dengan adanya inovasi dibidang gizi berupa makanan tambahan diharapkan dapat meningkatkan pengetahuahuan dan gizi ibu hamil, ibu menyusui serta ibu dengan balita stunting.
BACA JUGA:Inilah Penyebab TPG Triwulan II Belum Cair, Guru PPPK Wajib Baca!