Dirjen Bimas Hindu, I Nengah Duija, melaporkan bahwa pemilihan Kota Surakarta sebagai tuan rumah Utsawa Dharmagita bukan tanpa alasan.
Wilayah ini memiliki sejarah sebagai salah satu pusat peradaban Hindu di Jawa.
Menurutnya, Dharmagita adalah bagian penting dari sistem pemujaan dalam kitab suci Bhagawata Purana VII.5.23 yang mencakup sembilan cara pemujaan, salah satunya Kirtanam, yakni melantunkan tembang-tembang suci.
"Ajaran Kirtanam diaktualisasikan melalui Dharmagita sebagai seni melantunkan tembang-tembang suci keagamaan Hindu yang diambil dari kitab suci Weda dan susastra suci Hindu lainnya."
"Dharmagita adalah upaya menanamkan nilai-nilai substantif agama Hindu melalui kesenian (theo-estetika), di mana seni juga menjadi sarana pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi sesuai tema Utsawa Dharmagita 2024, yaitu dari Paramaçastra menuju paramatattwa," jelas I Nengah Duija.
Ia menambahkan bahwa kidung suci dan lomba-lomba kesenian yang terkait dengan pemujaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa adalah bagian dari perjalanan menuju kebenaran yang abadi atau kebenaran substantif.