Dengan prinsip berkeadilan dan berkelanjutan, Sulawesi Tenggara melihat eksyar sebagai sarana untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan pemerataan kesejahteraan.
Pesantren yang berjumlah 124 di wilayah ini diharapkan dapat menjadi modal berharga dalam pengembangan eksyar, dengan fokus pada nilai-nilai keadilan, inklusivitas, kesejahteraan, dan keberlanjutan lingkungan.
Bank Indonesia juga telah menetapkan empat program unggulan untuk mendukung pengembangan eksyar di KTI, termasuk Gerakan Sadar Wakaf KTI, Gerakan Halal UMKM KTI, Inisiasi Ekosistem Halal, dan akselerasi literasi eksyar di seluruh KTI.
Kegiatan ini akan difokuskan pada acara Sharia Fair di Kendari, yang akan menjadi panggung bagi UMKM dan desainer lokal untuk menampilkan produk modest fashion serta forum ekonomi syariah.
BACA JUGA:Panduan Memilih Hewan Kurban yang Sehat dan Layak Sembelih, Sesuai Syariah Islam dan Membawa Berkah
Dengan capaian yang sudah melebihi target pada Gerakan Halal UMKM dan Sadar Wakaf, BI menargetkan business matching senilai Rp176 miliar serta perluasan Gerakan Halal untuk 1000 UMKM dan 28 Gerakan Sadar Wakaf di Kawasan Timur Indonesia hingga akhir tahun 2024.
Program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan di KTI.
FESyar 2024 menjadi momentum bagi Bank Indonesia untuk terus berkolaborasi dengan mitra strategis termasuk sektor perbankan, KNEKS, KDEKS, BPJPH, dan pihak lainnya dalam akselerasi pengembangan Ekosistem Halal, Pembiayaan Syariah, serta Literasi Ekonomi dan Keuangan Syariah di Kawasan Timur Indonesia.