Lahat, Sumateraekspres.id - Industri perkebunan di Lahat, khususnya yang terkait dengan tanaman kopi, kembali menemukan potensi baru dalam pohon naungan yang tak terduga, cengkeh.
Para petani di daerah ini tidak hanya mendapatkan peningkatan hasil dari kopi mereka, tetapi juga tambahan pendapatan yang cukup signifikan dari tanaman cengkeh yang tumbuh bersama-sama.
Efnawan, salah satu petani kopi di Kota Agung, mengungkapkan bahwa pendapatan mereka meningkat berkat panen cengkeh yang dilakukan secara bersamaan dengan panen kopi.
"Kebun cengkeh kami, meski hanya berfungsi sebagai naungan bagi tanaman kopi, ternyata memberikan hasil yang cukup memuaskan," ujar Efnawan dengan senyum.
Menurutnya, harga cengkeh saat ini juga mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dari sekitar 100 ribu per kilogram, kini harga cengkeh mencapai antara 130 ribu hingga 150 ribu per kilogram.
BACA JUGA:Rapat Koordinasi di Lahat Bahas Netralitas ASN Jelang Pilkada 2024, Ini Penegasan Pj Bupati Lahat
BACA JUGA:Surat Ulu Masuk Sekolah, Generasi Muda Lahat Diajak Jaga Warisan Aksara Leluhur
Pendapat senada juga disampaikan oleh Atra, seorang warga Kota Agung, yang menyatakan bahwa saat ini tanaman cengkeh sudah mulai berbuah. "Di kebun kami, cengkeh tumbuh di antara beberapa batang pohon kopi.
Meskipun jumlahnya tidak banyak, tetapi cengkeh ini sudah siap panen dan memberikan tambahan penghasilan bagi kami," tambahnya.
Yogi, petani kopi dari Jarai, mengakui bahwa panen cengkeh biasanya dilakukan pada bulan Agustus dan September. Meskipun produksinya tidak sebanyak kopi, namun tambahan pendapatan dari cengkeh tetap dianggap berarti bagi para petani di daerah tersebut.
Vivi Anggraeni, Kepala Dinas Perkebunan Lahat, yang diwakili oleh Kabid Pengolahan Pemasaran Hasil Perkebunan Martin Lusepa STP MM, menjelaskan bahwa harga cengkeh saat ini mengalami kenaikan yang cukup menggembirakan.
Di beberapa daerah Kabupaten Lahat, harga cengkeh kini mencapai Rp80 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram, sedangkan di puncaknya mencapai Rp100 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram.
Martin juga menekankan pentingnya memetik cengkeh saat buahnya sudah matang untuk menghasilkan produk berkualitas. "Daerah-daerah penghasil cengkeh tersebar di wilayah seperti Kota Agung dan Jarai, meskipun mayoritas ditanam sebagai naungan bagi tanaman kopi," tambahnya.
BACA JUGA:Intip Yuk Keindahan Situs Megalitikum di Kabupaten Lahat, Potensi Budaya dan Wisata yang Disakralkan
BACA JUGA:Nikmati EURO 2024 di Hotel Santika Lahat: Pengalaman Menonton Langsung dari Kamar Anda!
Dengan demikian, potensi cengkeh sebagai pohon naungan yang menguntungkan tidak hanya memberikan tambahan pendapatan bagi petani, tetapi juga menunjukkan prospek cerah dalam industri rempah di Kabupaten Lahat.
Semakin meningkatnya permintaan dan harga yang menggembirakan, menjadi motivasi tambahan bagi para petani untuk lebih memanfaatkan potensi pohon cengkeh di kebun kopi mereka.