*Melihat Usaha Angkringan The Shyster di Kota Palembang
Seperti namanya, The Shyster, usaha angkringan ini didirikan dua bersaudara, Desi Suci Lestari dan Dwi Rahmawati. Sajiannya pun menarik, inovasinya berbagai menu kekinian. Seperti apa?
Agustina Saridewi – PALEMBANG
DARI buka usaha aneka grill, Owner Angkringan The Shyster, Desi, terinspirasi membuka angkringan. “Awalnya saya merintis usaha aneka grill, tapi setelah berjalan kurang lebih 3 bulan, saya melihat pasaran ternyata sekarang lagi hits angkringan,” ujarnya, kemarin. Dari situ, dia pun berdiskusi dengan keluarganya mengapa tidak coba di-improve makanan grill ke konsep angkringan. “Jika biasanya angkringan menawarkan menunya kebanyakan seperti sate usus, ampela, dan lainnya maka kami berinovasi ke bahan yang lebih kekinian, seperti dumpling, siomay dan sosis tapi konsepnya tetap angkringan," terangnya.
Dengan inovasi itu, Angkringan The Shyster tak cuma sekadar angkringan biasanya. "Selama ini image angkringan yang banyak dipikirkan orang sebagai tempat makan abang-abang sopir, tapi bisa juga dijadikan tempat nongkrong kekinian," ujarnya. Untuk nama brand angkringan terinspirasi nama Angkringan The Shyster, lantaran usaha ini berawal antara dia dan saudara kandung perempuannya.
BACA JUGA : Lagi Hitz, Bubur Ayam Tanpa Kuah yang Lezat Ada di Kopi7 BACA JUGA : Jelang FIFA World Cup U-20, Rumput Stadion Gelora Sriwijaya Bakal di JahitTernyata, modal untuk membangun usaha ini pun cukup kompetitif. “Sekitar Rp10 juta, untuk bikin gerobak angkringan, membeli alat panggang, meja, kursi, dan lainnya. Sarana dan prasarana angkringan ini tidak saya gabung dengan kebutuhan pribadi saya sehingga peralatannya harus saya beli dari awal," jelasnya.
BACA JUGA : Daftar Objek Wisata Andalan di Seluruh Kabupaten dan Kota di SumselSaat ini, kata Desi, beberapa menu yang ditawarkan seperti nasi bakar, nasi kucing, tahu bacem, tempe bacem, ceker pedas, jantung, kikil dan lainnya. "Selain menu makanan, kita juga menyiapkan board games yang bisa dimainkan oleh pengunjung sehingga mereka tidak jenuh dan bisa lebih menikmati makanannya dengan enjoy," paparnya.
Dikatakan, potensi usaha ini sangat baik, pembelinya dari semua kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Karena konsep angkringan ini mudah diterima semua kalangan, jadi dia tak terlalu sulit mencari target sasaran. "Lokasi kami di Jl Sultan Mahmud Badaruddin II, Sukodadi, Kecamatan Alang-Alang Lebar tepatnya di depan halaman klinik Hegar," sampainya.
Bagi kaum rebahan juga tetep bisa menikmati menu angkringan melalui online food. "Kami sediakan di GoJek, Shopee, Grab," sebutnya. Soal harga, bisa dikatakan murah meriah muntah. "Harganya mulai Rp1.000, pengunjung sudah bisa menikmati menu angkringan yang beragama," pungkas perempuan kelahiran 19 Desember 1997 ini. (*/fad)