INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Pengeringan komoditas pertanian menggunakan greenhouse adalah metode yang semakin populer di kalangan petani. Berbeda dengan penjemuran tradisional, pengeringan di greenhouse memiliki beberapa keunggulan.
Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya Utara, Aprianto menerangkan penggunaan greenhouse juga diterapkan para pengrajin kopra di Ogan Ilir di Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara. ‘’Ada 3 greenhouse penjemuran kopra yang dikelola kelompok tani Tunas Harapan ini. Setiap unitnya berukuran 6 x 12 meter," ujar Aprianto.
Dikatakannya, penjemuran kopra hanya perlu 3-4 hari. Dibandingkan cara penjemuran tradisional bisa memakan waktu berminggu-minggu. ‘’Setiap minggu, proses pengolahan kopra terus berlanjut. Mulai dari pemecahan kelapa, pengeringan, hingga pengiriman untuk dijual memakan waktu satu minggu,’’ katanya.
Untuk satu unit greenhouse itu muat 5.000 kelapa yang sebelumnya dipesan dari Jalur, Banyuasin. Setiap 5 kelapa akan jadi 1 kg kopra kering. ‘’Untuk setiap greenhouse memproduksi 1.000 kg kopra tiap minggu," jelasnya.
Proses pengeringan kopra di greenhouse lebih cepat daripada penjemuran biasa. ‘’Dalam kurun waktu 3-4 hari, kadar air pada kopra akan turun hingga 7- 8 persen. Hasil kopra yang sudah kering, akan lebih bersih dan terhindar dari kontaminasi,’’ ujarnya.
BACA JUGA:Sepekan Mampu Produksi 2.5 Ton Kopra
Greenhouse yang dibuat Poktan Tunas Harapan lebih mementingkan fungsi dan tujuan. Bermodal kayu gelam dan plastik UV transparan, greenhouse untuk penjemuran kopra sudah siap digunakan. Menghindari kopra dari basah air hujan dan kontaminasi ganguan dari luar.
Setelah kelapa di belah dua, lalu disusun dalam greenhouse. Setelah 2-3 hari tergantung cuaca, daging kelapa dicongkel dipisahkan dengan batok. lalu dijemur lagi lebih kurang 1-2 hari. ‘’Untuk mempercepat pengeringan, semenjak masuk greenhouse dilakukan pengasapan belerang. Selain itu, tujuannya untuk menghindari hama dan jamur yang merusak kopra waktu penjemuran," ungkap Aprianto.
Setelah kering, sampai kadar air 7-8 persen kopra dipisahkan lagi antara kopra yang baik dengan kopra BS. Kemudian dimasukkan ke dalam karung terus diangkut/dijual ke Palembang. ‘’Penjualan dilakukan sepekan sekali dengan greenhouse 3 buah uluran perunit 6x12 menghasilkan kopra lebih kurang 2.5 ton koprah putih. Sedangkan harga kopra saat ini berkisar antara Rp11.500 - Rp15.500 per kg,’’ pungkasnya. (*)