Perdokhi Rekomendasikan Olahraga Ini untuk Jaga Kebugaraan Jamaah Usai Haji

Selasa 02 Jul 2024 - 06:00 WIB
Reporter : Englia
Editor : Englia

SUMATERAEKSPRES.ID-Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (Perdokhi) merekomendasikan agar para jemaah yang baru pulang ke tanah air untuk tetap melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki dan bersepeda.

Hal ini dapat membantu kebugaran fisik jamaah yang baru tiba di tanah air tetap terjaga usai mengikuti rangkaian ibadah haji yang panjang.

“Usai mengikuti haji, kita bisa melakukan olahraga yang intensitas kekuatannya rendah. Misalnya dia bisa berjalan kaki atau melakukan bersepeda statik di rumah tanpa adanya pembebanan yang tinggi,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat Perdokhi Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.KFR, MARS, AIFO–K melansir Antara.

Lebih lanjut Syarief menekankan, jamaah haji untuk secara bertahap melakukan olahraga ringan agar tubuh tidak mengalami kaget gerak akibat lama duduk di dalam pesawat maupun usai melakukan kegiatan haji yang panjang.

Jika memilih olahraga berjalan kaki, dia menyarankan jamaah dapat melakukan aktifitas ini secara perlahan di tempat yang aman dan melingkar dibandingkan berbukit atau banyak turunan. 

BACA JUGA:449 Jammah Haji Kloter 7 Tiba di Palembang: Berkat dan Pengalaman

BACA JUGA:Petugas Haji Arab Saudi Prioritaskan Tanazul bagi Jemaah Sakit

Lokasi berputar semacam ini, kata dia, sangat baik untuk penderita yang memiliki komorbid seperti penyakit paru-paru atau penyakit jantung.

Bagi jamaah haji yang lebih senang melakukan olahraga di dalam rumah, mengayuh sepeda statis dapat menjadi pilihan yang tepat karena tidak memerlukan banyak gerakan dan berpindah dalam satu waktu.

Syarief menambahkan, jenis olahraga lain yang bisa dilakukan di rumah adalah aerobik dengan intensitas gerakan yang rendah sampai sedang untuk kelenturan semua sendi pada tubuh.

Sementara untuk olahraga lain seperti yoga dan zumba, Syarief menilai jamaah dapat melakukannya dengan catatan bagi penderita komorbid disesuaikan dengan kondisinya masing-masing.

BACA JUGA:Ini Langkah-langkah Terbitkan Sertifikat Haji 2024 Melalui Aplikasi Nusuk

BACA JUGA:Tiga Tanda Haji Mabrur Menurut Rasulullah SAW

“Tergantung pada komorbiditasnya, tergantung jenis komorbidnya. Kalau komorbidnya karena hipertensi ataupun diabetes harus disesuaikan dengan pola minum obatnya, aktivitasnya, apakah dia memang sudah stabil atau belum tergantung dari komorbid,” paparnya.

Begitu pula dengan penderita asma atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dan penderita hipertensi.

Kategori :

Terkini

Minggu 22 Dec 2024 - 23:15 WIB

Runner Up KDI 2024 Pulang Kampung

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

Nekad Kabur, Napi Lawan Petugas

Minggu 22 Dec 2024 - 23:10 WIB

5 Tips Memilih Mobil Keluarga yang Tepat

Minggu 22 Dec 2024 - 23:06 WIB

Kejari Lahat Periksa Saksi