INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Setelah kurang lebih 110 hari waktu tanam, Kelompok Tani Sumber Rezeki Makmur memanen salah satu lahan jagung pipil di Kelurahan Timbangan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir.
Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya Utara, Aprianto menyebut hasil panen jagung pipil poktan Sumber Rezeki Makmur terbilang bagus.
BACA JUGA: Waspada, Ini yang Terjadi jika Tanaman Jagung Diserang Hama Ulat Grayak Frugiperda
BACA JUGA:Perhatikan Kecukupan Air dan Pemupukan, Tanam Jagung Pipil
"Meskipun ada serangan hama ulat grayak yang menyerang barang jagung, tetapi masih bisa diatasi petani," ungkap Aprianto.
Setelah dilakukan penghitungan hasil panen, didapati kurang lebih 7 ton jagung pada musim kali ini. "Luas lahan yang dipanen sekitar 6 hektare.
Sedangkan produsi jagung pipil hasil panennya sekitar 7 ton per hektare. Jika dijumlah mencapai 42 ton," ungkapnya.
Meskipun hasil panen cukup melimpah, namun petani memilih untuk tidak merontokkan atau memipil jagung sendiri. Setelah memanen jagung dan mengupas dari kulitnya.
Jagung beserta bonggol yang sudah tua langsung dimasukkan ke dalam karung untuk dijual ke pengepul.
Dikatakan, biasanya, jagung pipil perlu dirontokkan dulu bijinya lalu dijemur hingga kering. "Kalau dihitung, petani lebih praktis dan hasilnya pun tidak jauh beda dari jagung yang dipipil. Langsung petik dikemas dalam karung, kemudian petani langsung nerima pembayaran," ucapnya.
Selain karena praktis, kelompok tani Sumber Rezeki Makmur belum punya alat perontok jagung. Jika harus dilakukan manual akan memerlukan waktu yang cukup lama.
Karena itu, diharapkan pemerintah dapat membantu mesin perontok jagung pipil ke depannya.
Kemudian, kalau jual pipilan petani repot menjemur dan perlu biaya lagi. Sedangkan biaya yang ada sudah digunakan untuk tanam.
BACA JUGA:Petani Jagung di OKU Bakal Dibantu Bibit
BACA JUGA:Harga Jagung Pipil Naik, Bikin Petani Termotivasi