Lebih banyak hal-hal bagaimana persoalan untuk demokrasi kedepan yang dibangun oleh hukum.
Termasuk didalamnya ada pengadilan.
Ada persoalan kekuasaan dan politik terkini juga dibahas dalam subtema-subtema tersebut. Sehingga lebih banyak merekomendasi solusi.
Apalagi kegiatan ini ada tiga kegiatan. Antara lain bedah hukum, debat filsafat hukum dan ada konfrensi masalah yang dipandu keynote speaker oleh Bivitri Susanti. SH. LLM., dan konsep adalah pemikiran kearah yang baik.
BACA JUGA:Asal Usul dan Makna Tradisi Sedekah Ramo, Simbol Semangat Gotong Royong dan Kepedulian di Muratara
BACA JUGA:Strategi Menuju Swasembada Ternak di Sumsel, Ini Kata Dr.drh Jafrizal!
"Dan saya pikir rekomendasi nantinya konsepnya bisa untuk kepentingan Indonesia,"lanjutnya.
Ketua AFHI, Profesor Hyronimus Rhiti.SH.LLM.,.menjelaskan ini merupakan ancaman kematian hukum demokrasi ini harus ditolak. Karenanya melalui konfrensi asosiasi filsafat hukum Indonesia dia berharap ancaman kematian
Demokrasi tidak terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mengingat antara hukum dan demokrasi tidak dapat terpisahkan.