SUMATERAEKSPRES.ID - Pekan Raya Jakarta (PRJ), yang sekarang lebih dikenal sebagai Jakarta Fair, pertama kali diadakan pada tahun 1968.
Tahun ini, Jakarta Fair telah dibukan sejak 12 Juni dan akan berakhir pada 14 Juli 2024 mendatang di JIExpo Kemayoran.
Acara ini awalnya dikenal sebagai Djakarta Fair dan diselenggarakan di kawasan Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat.
Presiden Soeharto bahkan membuka acara ini dengan melepaskan merpati pos.
Meskipun awalnya hanya berlangsung hingga 20 Juli, Jakarta Fair sekarang biasanya berlangsung selama satu bulan penuh.
BACA JUGA:Alhamdulillah, Gaji ke-13 Guru di OKI Dipastikan Cair Bulan Juli, Ini Kata Plh Diknas OKI!
BACA JUGA:Supriadi Terancam Hukuman Berat Akibat Jadi Pengedar Narkoba di Empat Lawang, Nih Tampangnya!
Mulai dari bulan Juni hingga Juli untuk memperingati hari jadi Kota Jakarta.
Gagasan untuk mengadakan Jakarta Fair pertama kali muncul dari Syamsudin Mangan, yang juga dikenal sebagai Haji Mangan.
Saat itu, Haji Mangan menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin). Usulan ini kemudian disambut baik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang ingin menciptakan event besar dan terpusat dengan durasi yang lebih lama.
Boleh dikatakan, di eranya Haji Mangan merupakan orang kepercayaan Gubernur DKI Jakarta pada waktu itu, Ali Sadikin
BACA JUGA:ODGJ Resahkan Warga, Dinsos Empat Lawang Bertindak Cepat, Ini yang Mereka Lakukan!
BACA JUGA:Akuarium: Sentuhan Indah Ekosistem Mini yang Memperindah dan Menenangkan di Rumah Anda!
Yang kemudian dilimpahkan kepada Haji Mangan. Pada saat itu, Mangan baru saja menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jaya yang saat itu baru dibentuk pada Januari 1968.
Tujuan dari pameran ini adalah untuk menyatukan berbagai pasar malam yang saat itu masih tersebar di Jakarta.