Mata Dicolok, Kepala Dibenturkan sampai Gigi Patah

Selasa 28 Feb 2023 - 00:01 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Pengakuan Anak-Anak Panti Asuhan Fisabilillah Al Amin

Sempat tutup mulut, sebagian anak-anak Panti Asuhan (PA) Yatim Piatu Fisabilillah Al-Amin akhirnya mau buka suara. Menceritakan apa yang terjadi dan dialami selama ini.

Keengganan anak-anak itu bicara disebabkan beberapa alasan. Salah satunya karena takut. Apalagi setelah pemilik panti tersebut, Hidayatullah yang biasa mereka panggil Abi Dayat ditahan polisi.

Tapi, mereka juga ada yang trauma kalau harus kembali ke panti asuhan di Jl Mangkubumi Lr Bunga, Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan IT 2 itu.  "Jujur kalau mau kembali lagi ke sana tidak mau. Selama ini sudah seringkali diperlakukan kasar. Mulai dari dipukul, dijambak rambut hingga kepala dibenturkan ke dinding sampai gigi saya patah," kata N (15), anak penghuni panti itu, kemarin.

Tidak hanya dia yang mengalami kekerasan fisik. Bersama teman-temannya yang lain juga kerap menerima kekerasan verbal dari Abi Dayat. "Empat tahun tinggal di sana, Abi kalau marah sering bertindak kasar dan melontarkan kata-kata kasar. Padahal kesalahan kecil," jelas warga Muara Kuang, Ogan Ilir ini.

BACA JUGA : PT Indofood Sukses Makmur Tbk Buka Lowongan Kerja, Ini Posisi yang Ditawarkan, Berikut Persyaratannya!
Perkataan N diiyakan oleh rekan-rekannya yang lain. N mencontohkan ketika mencuci piring sehabis makan, lantai tidak boleh dibiarkan basah. Harus cepat dikeringkan. Jika tidak, Abi Dayat akan marah dan tidak segan memukuli mereka. Ditanya alasannya kenapa tidak berani melaporkan tindak kekerasan yang dilakukan Dayat, N mengaku tidak ada yang berani karena Dayat kerap main ancam.

BACA JUGA : Balita Belajar dengan Meniru, Orang Tua Wajib Beri Contoh Positif BACA JUGA : Kekerasan Sudah Terjadi Setahun
Anak panti lain, M (18) mengaku kedua bola matanya pernah dicolok menggunakan jari oleh Abi Dayat. Dia mengaku sedikit lega, tapi juga sedih dengan ditangkapnya pria yang selama ini sudah dianggap orang tuanya sendiri itu.

Ayah dan ibu M sudah berpisah. “Ibu saya kini jadi TKI ke Malaysia. Abi walau kadang kasar, tapi juga sering baik kepada kami,” bebernya. Rekannya, Ab, mengaku, mereka memang takut untuk cerita banyak. “Kami takut,” ucapnya.

Kata dia, Abi Dayat, panggilan Hidayatullah sebagai pemilik panti asuhan menderita gangguan panik. “ Dia kasar ya maklum lah, namanya juga orang tua. Karena ada kesalahan,  makanya Abi marah,"  imbuh remaja berusia 17 tahun itu.

Tags :
Kategori :

Terkait