INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID - Penyakit blast pada padi disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Penyakit ini dapat menginfeksi padi pada semua fase pertumbuhan. Mulai dari persemaian sampai menjelang panen.
"Kami bersama beberapa penyuluh dan ahli organisme pengganggu tumbuh (OPT) melakukan kunjungan ke petani di Desa Sakatiga, Kecamatan Indralaya.
BACA JUGA:Diserang 2 Jenis Hama, Segera Lakukan Pengendalian
BACA JUGA:Ingin Tahu Cara Mencegah Hama Masuk dalam Rumah, Ini 7 Cara yang Bisa Dilakukan
Saat itu, kami menemukan adanya serangan blast pada pertumbuhan penyemaian tanaman padi," ungkap Aldy, petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL).
Gejala penyakit blast pada daun padi terlihat sebagai bercak coklat berbentuk belah ketupat, sementara pada fase generatif, gejala penyakit berkembang pada tangkai atau leher malai.
Aldy menyebut, saat ini petani di Desa Sakatiga sedang dalam tahap semai padi. Meskipun tidak terlalu ditemukan kendala berarti, namun beberapa keluhan adalah karena serangan jamur blast pada persemaian.
"Penanaman padi disana lagi diemai, istilah orang sini disebut jambangan (disemai). Kita lihat ada kendala di lapangan ternyata ada yang terkena blas jamur tapi masih bisa ditanggulangi," tukasnya.
Menurutnya, serangan blast disebabkan kondisi lokasi tanaman yang cenderung lembab, becek. Kondisi ini menjadi habitat jamur berkembang biak. Salah satu pencegahan awal yang dapat dilakukan segera adalah dengan melakukan sanitasi lahan.
Petani harus membersihkan lahan dari rumput dan gulma, menjaga kelembaban. "Kalau sudah ada tanaman yang terserang segera dicabut dan dibuang.
Agar tidak menular ke tanaman yang lain. Kemudian kita semprot tanaman padi di lahan dengan fungisida, mencegah pertumbuhan jamur yang merusak tanaman," jelas Aldi.
Beberapa varietas padi sudah ada yang tahan terhadap penyakit blast. Petani bisa menggunakan benih dari Inpari 21, Inpari 22 dan Inpari 26 yang lebih tahan serangan blast.
Usahakan jarak tanam yang tidak terlalu rapat. Ini membantu membuat kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan bagi patogen penyebab penyakit.
Serta mebuat sinar matahari terkena lahan dan mencegah kelembaban. "Jamur penyebab penyakit ini bisa ditularkan melalui benih, sehingga pengendalian lebih efektif jika dilakukan sedini mungkin," sarannya.
Penggunaan fungisida seperti Envoy 80 WP yang mengandung mancozeb dan trisiklazol sangat efektif dalam mengendalikan blast daun dan potong leher.