KAYUAGUNG, SUMATERAEKSPRES.ID - Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kabupaten OKI untuk menurunkan angka stunting. Seperti tahun ini menargetkan penurunan stunting di angka 14 persen.
Untuk itu kemarin (6/6) Pj Bupati OKI me-launching intervensi serentak cegah stunting di Posyandu Cempaka Kelurahan Paku Kecamatan Kayuagung, OKI.
BACA JUGA:Target Turunkan Stunting 14 Persen, Launching Intervensi serentak Cegah Stunting di Posyandu
BACA JUGA:Keren... Angka Stunting di Kota Nanas Alami Penurunan
Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting OKI, M Refly mengungkapkan, pelaksanaan kegiatan intervensi serentak dilaksanakan di seluruh posyandu di wilayah OKI. ‘’Ada 836 posyandu yang ada di OKI dan melakukan kegiatan ini," terangnya.
Ditambahkannya, sasaran dari kegiatan ini antara lain sebanyak 9.132 ibu hamil, 61,804 balita dan 234.886 pasangan calon pengantin. Kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting ini merupakan upaya pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten OKI.
Gerakan pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting diharapkan dapat terlaksana dengan baik. Tentunya harus ada koordinasi dan kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, kabupaten dan kota, pemerintah kelurahan dan desa, tenaga kesehatan dan pemangku kepentingan terkait.
Pj Bupati OKI, Ir Asmar Wijaya meminta kegiatan ini bukan hanya tugas Dinas Kesehatan saja tapi semua OPD. ‘’Deteksi masalah gizi dan sasaran pengukuran semua calon pengantin, ibu hamil dan balita. Ini harus dilakukan pendataan, pengukuran, edukasi serta evaluasi,"bebernya.
Untuk itu, Asmar meminta petugas dapat melayani dengan sepenuh hati karena stunting permasalahan kompleks. ‘’Jadi dibutuhkan kerja sama untuk menanggulangi secara efektif semangat kalaborasi menjadi modal utama dalam menyukseskan angka stunting di OKI,’’ ujarnya.
Dikatakan, ini kerja keras dan memang berat karena angka stunting sempat naik. ‘’Hasil survei kembali ke angka awal malah lebih dari tinggi dari angka awal, sementara kita menargetkan di angka 14 persen tahun ini,’’ katanya.
Survei SKI 2023 di angka 32.45 persen, kemudian survei SSGI 2022 di angka 15.1 persen di OKI. ‘’Artinya perlu kerja keras koordinasi kalaborasi tingkat kabupaten kecamatan, kelurahan hingga desa," ujar Asmar.
BACA JUGA:Palembang Punya Duta GenDre Terbanyak, Bimbing Kesiapan Wanita Menikah, Entaskan Stunting
Asmar mengharapkan puskesmas sebagai ujung tombak demikian juga poskesdes posyandu betul- betul dapat bekerja maksimal. ‘’Berikan pelayanan kepada masyarakat di posyandu jangan hanya menunggu tapi didata berapa banyak balita di sana,’’ katanya.
Dirinya berharap kerja maksimal diingatkan pada jajaran dukungan kepada PPD terkait capaian angka stunting. ‘’Setiap OPD yang sudah ditunjuk menjadi bapak ibu stunting dengan memberikan bantuan makanan tambahan harus turun ke lapangan. Jangan hanya satu kali saja lakukan tiga kali serta cek,’’ katanya. (uni/)