PALI,SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam waktu dekat semua truk angkutan batubara menuju pelabuhan milik PT Energate Prima Indonesia (EPI) di wilayah Desa Prambatan, Kecamatan Abab, PALI tidak akan melalui jalan umum.
Hal itu dikarenakan angkutan batubara dari sejumlah tambang masih lalui jalan umum di beberapa desa di wilayah PALI.
Kedepannya, telah dibuat jalan bagi truk tersebut sepanjang 65,25 kilometer yang membentang wilayah di PALI, Muara Enim dan Lahat
Direktur PT AAE, Abraham Busro, mengatakan tujuan pembangunan jalan khusus batubara adalah untuk meningkatkan sarana angkut batubara dengan daya dukung jalan yang lebih besar dari 100 ton guna peningkatan nilai ekonomis sumber daya batubara.
"Mendukung dan mengakomodasi percepatan pertumbuhan ekonomi dan aktivitas bisnis dalam pengembangan pemanfaatan sumber daya alam," katanya, usai digelarnya konsultasi publik studi Amdal rencana kegiatan pembangunan dan operasional jalan khusus batubara, Kamis 6 juni 2024.
BACA JUGA:Sopir Truk Wajib Punya Kartu STID, Dispensasi Sampai 30 Juni, Pelabuhan Terapkan PTOS-M
Selain itu, untuk membuka daerah-daerah yang terisolasi melalui peningkatan aksesibilitas jalan.
"Dan memperbesar domestic market batubara kepada pelaku energi dan industri dalam rangka menjamin pasokan batubara dalam negeri," katanya.
Untuk manfaat rencana kegiatan dijelaskanya, untuk meningkatkan kebutuhan energi lokal dan nasional.
Lalu meningkatkan pendapatan daerah provinsi, Kabupaten PALI, Muara Enim dan Lahat melalui berbagai pajak dan kontribusi.
Kemudian meningkatkan peluang tenaga kerja sektor perhubungan dan pertambangan serta sektor lainnya di Sumsel pada umumnya dan PALI, Lahat, Muara Enim pada khususnya.
"Manfaat pembangunan untuk memacu perkembangan perekonomian daerah," tambahnya.(ebi)