KAYUAGUNG, SUMATERA EKSPRES.ID – Pasangan suami istri di Desa Kertamurti, Kecamatan Mesuji Raya, tetap tegar meski anak mereka menjadi korban maalpraktik saat khitan di Poskesdes yang dilakukan oleh Kepala Puskesmas Kertamurti, ZA. Insiden ini menyebabkan kepala penis korban, Mhn (10), terpotong.
Ibu korban, Amalia, mengungkapkan kejadian tersebut terjadi pada Desember 2023 saat ia dan suaminya, Subagio, mengantarkan anak mereka untuk khitan.
"ZA sudah terkenal, banyak warga sini yang khitan di sana," jelasnya, Kamis 6 Juni 2024.
Namun, malang tak dapat ditolak. Setelah proses khitan selesai dan saat akan dijahit, kepala penis anaknya terpotong sehingga ukurannya berubah. ZA segera membawa anak tersebut ke RS Hermina, tetapi dokter sudah pulang.
Mereka kemudian ke RS Siloam, namun dokter juga tidak ada, sehingga akhirnya dirujuk ke RSMH.
Di RSMH, anaknya tidak bisa segera dioperasi karena hanya ada dokter jaga. Operasi baru bisa dilakukan keesokan harinya sekitar pukul 11.00 WIB, tetapi operasi tersebut gagal.
"Seharusnya maksimal enam jam setelah kejadian dilakukan operasi, tapi saat itu sudah terlewat," ujar Amalia.
Setelah operasi, anaknya dirawat selama lima hari dan menggunakan kateter untuk buang air kecil. Kateter ini dipasang selama sebulan, dan Amalia beruntung ZA tetap bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa anaknya.
ZA terus mendampingi hingga anak tersebut sembuh total, meski dokter menyatakan kepala penis anaknya baru bisa disambungkan kembali saat berusia 16 tahun.
Kejadian ini menjadi viral dan menarik perhatian banyak Lembaga Swadaya Masyarakat serta media yang datang ke rumah korban.
BACA JUGA:Mati Listrik 2 Hari, Polres Prabumulih Sediakan Air Bersih untuk Warga Patih Galung
BACA JUGA:Pentingnya Peran Ayah dalam Pengasuhan Anak: Ini 5 Alasan Utamanya!
Meskipun demikian, Amalia terus memberikan semangat kepada anaknya sehingga kini anaknya bisa beraktivitas kembali, termasuk bersekolah dan bermain dengan teman-temannya.