Mudra ini mengingatkan kita pada momen ketika Buddha mencapai pencerahan di bawah pohon Bodhi.
Saat itu, Buddha menyentuh tanah sebagai saksi atas pencapaian pencerahan dan menghadapi godaan Mara.
2. Posisi duduk: Buddha Sakyamuni dalam arca ini duduk dalam posisi lotus, dengan kaki saling bertumpu di atas paha.
Posisi ini melambangkan ketenangan, meditasi, dan pencerahan.
3. Ekspresi wajah: Wajah Buddha Sakyamuni biasanya menunjukkan ketenangan dan kedamaian.
Ekspresi ini mengajarkan kita tentang kebijaksanaan dan kesabaran.
4. Simbolisme: Arca ini juga mengandung simbolisme tentang penyelamatan dan pembebasan dari penderitaan.
Buddha mengajarkan Dharma (ajaran) kepada umat manusia agar mereka dapat melepaskan diri dari siklus kelahiran, penderitaan, dan kematian.
5. Penghormatan dan ziarah: Orang-orang sering datang ke Bukit Siguntang untuk berziarah dan menghormati arca ini.
Tempat ini menjadi pusat spiritual dan mengingatkan kita pada warisan budaya dan sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Jadi, arca Buddha Sakyamuni di Bukit Siguntang mengajarkan nilai-nilai spiritual, pencerahan, dan kebijaksanaan.
BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Semangati Siswa-Siswi SMAN Sumsel: Sukses Itu Milik Semua Orang
BACA JUGA:Embarkasi Palembang Selesai, 8.467 Jemaah Haji Sumsel Terbang ke Arab Saudi, Semoga Mabrur Ya!
Tetapi, selain arca Buddha Sakyamuni, Bukit Siguntang juga menyimpan berbagai peninggalan bersejarah. Berikut beberapa di antaranya.
1. Arca Wairocana: Mewakili musim gugur dan memiliki makna mendalam dalam ajaran Buddha.
2. Arca Jambhala: Menampilkan sikap duduk lalitasana, dengan kaki kanan bertumpu di salah satu dari empat pundi di bawah padmasana.