Gawat, Inilah Deretan Bank dengan NPL Kurang Baik, Cek Yuk Bisa jadi Tempatmu Simpan Dana

Senin 03 Jun 2024 - 23:30 WIB
Reporter : Rohim
Editor : Alfery

SUMATERAEKSPRES.ID - Pada Kuartal I-2024, beberapa bank melaporkan peningkatan rasio net performing loan (NPL), dengan sebagian mencapai kategori tidak sehat karena rasio NPL yang melebihi 5%.

Contohnya adalah PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) yang masih bergulat dengan masalah kredit bermasalahnya. Menjelang akhir tahun 2023, rasio NPL gross KB Bank meningkat menjadi 9,56%, naik dari 6,56% pada tahun sebelumnya.

Meskipun begitu, Wakil Direktur Utama KB Bank, Robby Mondong, menyatakan bahwa mereka berupaya memperbaiki kondisi dengan menurunkan rasio kredit berisiko atau loan at risk (LAR) tahun ini.

"KB Bank berkomitmen untuk terus memperbaiki kualitas aset dan menargetkan rasio LAR di sekitar 20% pada akhir tahun 2024," kata Robby baru-baru ini.

BACA JUGA:PNS dan PPPK Wajib Tahu, Inilah 4 Bank Teraman untuk Simpan Dana Tabungan dan Pinjam Uang

Pada akhir Desember 2023, rasio LAR tercatat sebesar 40%. Walaupun laporan keuangan untuk Kuartal I-2024 belum dirilis, Robby menyebut bahwa pada Maret posisi LAR KB Bank telah turun di bawah 35%.

Ke depannya, KB Bank optimistis dapat menurunkan rasio LAR sesuai target, berkat berbagai langkah seperti hapus buku selektif dan pemulihan aset berkualitas rendah.

Demikian juga, PT BPD Banten Tbk (Bank Banten) melaporkan rasio NPL gross yang tinggi sebesar 9,58% per Maret 2024, sedikit membaik dari 9,62% pada Maret 2023.

Selain itu, kedua bank ini juga mencatatkan penurunan kredit tahunan, dengan KB Bank dan Bank Banten masing-masing turun sebesar 2,30% dan 9,20%.

BACA JUGA:894 Bank Tutup Kantor Cabang, Nasabah Wajib Cek Apa Alasannya, Simak

Sejumlah bank digital juga mengalami peningkatan rasio NPL gross pada Kuartal I-2024. PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank), PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya), PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC), dan PT Superbank Indonesia (Superbank) semuanya menunjukkan peningkatan NPL.

Bank Amar mencatat rasio NPL gross tertinggi di antara bank digital lainnya pada Kuartal I-2024, mencapai 10,26%, naik dari 6,48% pada tahun sebelumnya.

SVP Finance Bank Amar, David Wirawan, menyatakan tingginya rasio NPL gross disebabkan oleh proporsi besar kredit ke segmen UMKM, sekitar 51% dari total kredit pada Kuartal I-2024.

David menjelaskan bahwa fokus bisnis Bank Amar yang berbeda, dengan lebih dari 50% kredit disalurkan ke UMKM, membuat rasio NPL yang tinggi tidak terlalu bermasalah jika ada provisi yang mencukupi dan menghasilkan keuntungan.

BACA JUGA:Inilah 10 Bank Teraman di Indonesia, Miliki Sistem Terbaik untuk Jamin Dana Tabungan Anda

Kategori :