BPDPKS, Ditjenbun, dan BPI Bangun Sinergi Melatih Pekebun Sawit di Sumsel

Minggu 02 Jun 2024 - 19:08 WIB
Reporter : Dudun
Editor : Rian Sumeks

SUMATERAEKSPRES.ID - Best Planter Indonesia (BPI) terus mengembangkan metode pelatihannya setelah mendapatkan kepercayaan dari BPDPKS dan Ditjenbun untuk melatih pekebun di Sumatera Selatan selama tiga tahun terakhir.

BPI memastikan semua pelatih adalah praktisi sawit, dan jumlah serta spesialisasi mereka harus cukup untuk menjamin kualitas pelatihan.

Metode penyampaian juga disesuaikan, mengingat peserta berasal dari berbagai latar belakang suku dan pendidikan, sehingga bahasa kebun digunakan sebagai bahasa pemersatu yang mudah dipahami oleh semua peserta.

Pemilihan lokasi kunjungan belajar sangat penting untuk memastikan kebun yang dikunjungi memenuhi standar agronomi dengan produktivitas tinggi.

BACA JUGA:BPDPKS & DITJENBUN TERUS MENDORONG PEKEBUN SAWIT SUMSEL MAJU MELALUI PELATIHAN BERSAMA BEST PLANTER INDONESIA

BACA JUGA:KUD Berhasil Remajakan Sawit, Anggotanya Kini Nikmati Hasil Jutaan Rupiah

Hal ini memungkinkan peserta mengukur perbedaan produksi antara kebun mereka dan kebun yang dikelola secara profesional, sehingga termotivasi untuk meningkatkan produktivitas kebun mereka dengan menerapkan ilmu yang diajarkan.

Direktur Utama BPI, Ir. Heri DB, MM., yang pernah dinobatkan sebagai salah satu dari 110 tokoh sawit nasional versi Majalah Sawit Indonesia 2021, menekankan pentingnya inspirasi dalam metode pembelajaran orang dewasa.

BPI mengajak peserta berkunjung ke perusahaan perkebunan besar yang menerapkan standar agronomi tinggi, salah satunya melalui kerjasama dengan Sampoerna Agro. Dengan melihat langsung pengelolaan kebun yang baik, peserta diharapkan terdorong untuk menerapkan teori yang sudah diajarkan di kelas.

Kunjungan belajar yang dilakukan ke kebun Sampoerna Agro di Desa Surya Adi, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dipimpin oleh Direktur BPI, Friyandito, SP, MM. Friyandito mengucapkan terima kasih atas sambutan manajemen Sampoerna Agro dan menjelaskan tujuan kunjungan belajar tersebut.

BACA JUGA:GELOMBANG 4 PELATIHAN SAWIT BPI DIIKUTI 102 PEKEBUN DARI OKI DAN MUARA ENIM

BACA JUGA:Program Beasiswa SDMPKS Tahun 2024: Peluang Emas Bagi Anak Pekebun Sawit

Zoelhermana Sembiring, Head of Seed Production and Commercial Sampoerna Agro, menjelaskan bahwa peserta akan mendapatkan ilmu praktek langsung, termasuk bagaimana tanaman yang dikelola dengan baik dapat menghasilkan produktivitas hingga 28 ton per hektare per tahun.

Pemilihan bibit unggul Sriwijaya dan pengelolaan tanaman yang baik dapat mempercepat masa panen menjadi 26-28 bulan dengan produksi 16-18 ton per hektare per tahun.

Kiat-kiat mempercepat usia panen ini diajarkan kepada peserta selama kunjungan, menambah keyakinan bahwa teori di kelas jika diterapkan dengan benar akan membuahkan hasil yang optimal di lapangan.

Kategori :