Untuk pelaksanaan ibadah di masa puncak haji, kondisi jemaah yang dirawat di rumah sakit akan diperiksa terlebih dahulu.
Jika tidak memungkinkan, mereka akan diikutsertakan dalam safari wukuf yang difasilitasi petugas haji.
Namun, jika kondisi mereka membaik atau sembuh saat menjelang waktu wukuf, mereka dapat bergabung kembali dengan rombongan.
Dokter Penanggung Jawab Evakuasi dan Tanazul KKHI Madinah menjelaskan, "Prosedurnya, setelah keluar dari RSAS kita stabilisasi di KKHI."
"Setelah dinyatakan layak untuk perjalanan jauh, mereka akan diberangkatkan pada trip berikutnya. Setibanya di Makkah, mereka akan diterima tim medis KKHI Makkah dan didampingi pembimbing ibadah serta dokter kloter."
BACA JUGA:283 Calon Jemaah Haji Lahat Diberangkatkan Menuju Tanah Suci, Pj Bupati Lahat Beri Pesan Begini!
BACA JUGA:Jemaah Indonesia Kena Razia Pemerintah Saudi, Tak Kantongi Visa Haji Resmi
Menurutnya, jemaah yang diberangkatkan sudah dinyatakan layak dari segi kesehatan dan diberangkatkan dengan ambulans dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia.
Per 1 Juni, tercatat ada 21 jemaah haji Indonesia yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Arab Saudi, khususnya di Madinah.
Secara bertahap, jemaah yang sudah pulih akan segera diberangkatkan ke Makkah hingga 7 Juni mendatang.