Produk tembakau juga sering ditempatkan di lokasi-lokasi yang mudah dijangkau oleh anak-anak, seperti dekat kasir di toko-toko, atau dijual dalam bentuk kemasan yang menarik perhatian.
BACA JUGA: Benarkah BPJS Hanya Untuk Masyarakat Perkotaan?
BACA JUGA:Alokasi Dana Kesehatan Belum Tepat Sasaran
Industri tembakau juga mengembangkan produk-produk baru yang dirancang khusus untuk menarik minat anak-anak dan remaja.
Misalnya, rokok elektronik dan vape dengan berbagai rasa buah-buahan dan permen.
Rasa-rasa ini membuat produk tembakau tampak tidak berbahaya dan bahkan menyenangkan.
Di era digital, media sosial menjadi alat yang sangat efektif bagi industri tembakau untuk menjangkau generasi muda.
Melalui influencer dan konten yang disponsori, mereka menyebarkan pesan yang mempromosikan produk tembakau dengan cara yang tampak alami dan relatable bagi anak-anak dan remaja.
Influencer yang diidolakan oleh remaja sering kali tanpa sadar mempromosikan penggunaan produk tembakau, membuatnya tampak sebagai pilihan gaya hidup yang keren dan modern.
Namun, merokok (baik rokok konvensional, rokok elektrik maupun vape) sama-sama memiliki dampak yang sangat merugikan terhadap kesehatan.
Berikut beberapa dampak yang perlu diperhatikan:
1) Kesehatan Fisik
Tentunya semua orang tua menginginkan anak-anaknya bisa menjadi generasi yang unggul, yang sehat dan mampu bersaing.
Nikotin, zat adiktif dalam tembakau dapat menyebabkan efek ketagihan dan mengganggu kinerja dan perkembangan otak anak-remaja, mempengaruhi kemampuan kognitif, konsentrasi dan pembelajaran.
Selain itu, merokok dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit kronis.
Perokok berisiko tinggi terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kerusakan paru—paru dan kanker paru di kemudian hari.