BATURAJA, SUMATERAEKSPRES.ID – Setelah melakukan pencarian, tim gabungan akhirnya menemukan jazad Sesmi (64), warga Desa Muara Saeh, Kecamatan Muara Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).
Almarhumah merupakan istri dari Sudis (67), korban longsor yang ditemukan Sabtu (26/5) lalu di aliran Sungai Tebe, Desa Muara Saeh.
Dia dan suaminya merupakan korban tanah longsor yang terseret arus banjir pada 22 Mei lalu di OKU. Jenazah Sesmi ditemukan kemarin (26/5), pukul 10.00 di aliran Sungai Tebe. Sekitar 200 meter dari pondok miliknya.
"Pencarian hari ini (kemarin) dilakukan mulai jam 9, akhirnya menemukan jenazah korban jam 10.00," ujar Kapolres OKU AKBP Imam Zamroni melalui Kasi Humas Iptu Ibnu Holdon. Pencarian melibatkan warga desa dengan cara menyisir aliran Sungai Tebe.
BACA JUGA:Dampak Banjir OKU Jilid 2 Lebih Parah, Rusak 11 Jembatan, 45 Ribu Jiwa Terimbas
BACA JUGA:Selain Beri Bantuan, Pemprov Sumsel juga Akan Perbaiki Jembatan Rusak Akibat Diterjang Banjir di OKU
Sampai pukul 10.00 WIB, korban ditemukan dalam posisi tersangkut pada batang pinang di aliran Sungai Tebe. Jenazah korban dievakuasi ke rumah duka di Dusun 1 Desa Muara Saeh, Kecamatan Muara Jaya, Kabupaten OKU.
Sama halnya dengan saat menerima jenazah almarhum Sudis, pihak keluarga korban juga buat surat pernyataan tidak mau melakukan visum atau autopsi. Sebelumnya jenazah Sudis, suami almarhumah Sesmi ditemukan tersangkut di bebatuan.
Terpisah, Kalaksa BPBD OKU Januar Efendi membenarkan telah ditemukannya jasad Sesmi, istri almarhum Sudis. Dua korban lain yang hilang tenggelam, saat ini masih dilakukan pencarian.
Termasuk kernet travel mobil Elf, Defek (69), warga Karang Dalo Kota Pagaralam masih dilakukan pencarian. "Masih sisa 1 orang lagi dari travel tersebut," ujarnya.
BACA JUGA:Banjir dan Longsor di Ulu Ogan: 69 Bangunan Rusak Berat dan 33 Titik Longsor, Ini Kondisinya!
BACA JUGA:PT. Semen Batu Raja Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir di OKU
Sedangkan untuk pelajar SMP, Ahmad Davin Arafi (14) yang hilang terseret arus Sungai Ogan saat akan pembersihan ruang kelas tidak masuk kategori korban bencana alam. "Khusus untuk anak SMP tersebut termasuk dalam kategori kecelakaan," ujar Januar.
Meski demikian, langkah pencarian dan prosedur pencarian tetap sama dilakukan. Hanya sifat pelaporan yang disebutnya berbeda. Kepala Basarnas Sumsel Raymond Konstantin menyampaikan dalam rilisnya masih melakukan pencarian Ahmad Davin Arafi, pelajar SMP yang hilang terseret arus Sungai Ogan. Juga mencari korban dari penumpang travel mobil Elf.
"Operasi SAR masih dilakukan. Ada dua tim yang bergerak," ujarnya. Satu tim bergerak mencari Ahmad Davin Arafi. Sedangkan tim lain mencari penumpang mobil travel yang belum ketemu. Pencarian dilakukan dengan menggunakan perahu karet dan perahu perahu masyarakat. Tim menyisir aliran Sungai Ogan hingga radius 10 km. (bis)