Prabowo Koreksi Istilah Menjadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-Anak, juga Bertekad Kurangi UKT yang Tinggi

Jumat 24 May 2024 - 22:51 WIB
Reporter : Andre Jedor
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto berkeinginan mengeksekusi program makan siang gratis untuk anak-anak sekolah secara efisien. Itu diungkapkan Prabowo dalam wawancara dengan TVOne, yang diteruskan dalam siaran persnya.

Selain itu, Prabowo juga bertekad untuk mengurangi Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tinggi. Prabowo juga sempat mengoreksi nama program Makan Siang Gratis, program yang jadi andalannya bersama pasangannya, Gibran Rakabuming Raka.

"Saya ingin sedikit koreksi ya. Setelah kita pelajari, ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya ya," kata Prabowo dikutip dari YouTube tvOneNews, Jumat, 24 Mei 2024.

Ketua Umum Partai Gerindra itu optimistis mampu merealisasikannya. "Kita sudah hitung bahwa kita mampu, masalah organisasi, belum tentu kita sedang pikirkan, apakah itu perlu kementerian khusus atau cukup badan saja, saya kira bukan organisasi tapi yang penting adalah skemanya, sistemnya, sampai terwujud sampai ke anak itu dengan tepat," kata Prabowo.

BACA JUGA:Kamu Lulus UTBK SNBT, Cek Yuk Syarat Agar Dapat Keringanan UKT Rp 500 Ribu Per Semester

BACA JUGA:Inilah Kriteria Maba yang Dikenai UKT Mahal, Peserta UTBK SNBT 2024 Wajib Baca Lho!

Prabowo juga akan mengupayakan agar tidak ada kebocoran-kebocoran dalam pelaksanaan program itu di pemerintahannya kelak. "Sekarang bagaimana kita membuat skema dengan efisien dengan baik, tidak ada kebocoran sampai ke anak-anak kita," imbuhnya.

Soal pembagian susu gratis yang akan diberikan kepada anak-anak di seluruh Indonesia, akan dijalankan sesuai tipologi masing-masing daerah. “Kita akan lihat ternyata tergantung daerahnya, sebagai contoh Maluku Barat Daya, Pulau Moa, mereka itu banyak kerbau susu, bisa susu kerbau,” tutur Prabowo, yang saat ini menjabat Menteri Pertahanan RI.

Daerah-daerah yang banyak kambing etawa, bisa konsumsi susu kambing. Sementara daerah lain sulit mendapatkan sumber susu, bisa difokuskan dengan pemerataan pembagian bahan pangan bergizi. “Seperti contohnya ikan dan telur. Kalau lihat protein yang ada di susu, ternyata protein dan mineral dan zat zat yang ada di telur itu lebih baik daripada susu,” ulasnya. (*/air/)

 

 

Kategori :