Hanya Guru Lulus PPG 2024 yang Dapat Kenaikan Gaji Lewat Skema Tunjangan Sertifikasi, Segini Besarannya

Reporter: Irwansyah |

Editor: Irwansyah |

Minggu , 01 Dec 2024 - 08:11

Hanya Guru Lulus PPG 2024 yang Dapat Kenaikan Gaji Lewat Skema Tunjangan Sertifikasi, Segini Besarannya-Foto: Sumateraekspres.id-

SUMATERAEKSPRES.ID – Pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2024, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan langkah pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru.

Namun, pernyataan tersebut justru menimbulkan tanda tanya di kalangan guru, yang mengira bahwa itu berkaitan dengan kenaikan gaji.

Nah, hal itu sedikit terjawab lewat pernyataan Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Mansur Sipinathe.

Dia memberikan klarifikasi, menurutnya, Presiden sebenarnya bukanlah memberikan kenaikan gaji, melainkan peningkatan tunjangan sertifikasi bagi guru, baik ASN maupun non-ASN.

Mansur menyampaikan bahwa tunjangan sertifikasi sudah diterima oleh guru yang sudah bersertifikat sejak 2008.

Menurutnya, tambahan yang disebut-sebut dalam pengumuman Prabowo tersebut hanya mengacu pada peningkatan tunjangan sertifilasi bukan kenaikan gaji.

"Tidak ada kenaikan gaji, yang ada adalah peningkatan tunjangan sertifikasi bagi guru yang sudah tersertifikasi," katanya dikutip sumateraekspres.id dari kompas.com pada Minggu 1 Desember 2024.

Bagi guru ASN yang belum bersertifikasi, pemerintah berencana untuk melaksanakan program sertifikasi, itu artinya kenaikan pendapatan hanya diterima guru lulus PPG tahum 2024 ini.

Hanya, bahi guru honorer atau non-ASN, tunjangan sertifikasi mereka naik sebesar Rp 500.000, yang sebelumnya Rp 1,5 juta kini menjadi Rp 2 juta.

Presiden Prabowo sendiri sebelumnya mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan guru sebagai janji kampanye Pilpres 2024.

hanya guru lulus ppg 2024 yang dapat kenaikan gaji lewat skema tunjangan sertifikasi, segini besarannya                            sumateraekspres.id – pada acara peringatan hari guru nasional 2024, presiden prabowo subianto mengungkapkan langkah pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru. 
namun, pernyataan tersebut justru menimbulkan tanda tanya di kalangan guru, yang mengira bahwa itu berkaitan dengan kenaikan gaji.
nah, hal itu sedikit terjawab lewat pernyataan  wakil sekretaris jenderal federasi serikat guru indonesia (fsgi), mansur sipinathe.
dia memberikan klarifikasi,  menurutnya, presiden sebenarnya bukanlah memberikan kenaikan gaji, melainkan peningkatan tunjangan sertifikasi bagi guru, baik asn maupun non-asn.
baca juga:multitafsir soal kenaikan gaji pokok, sambut baik peningkatan kesejahteraan guru
baca juga:terbaru! cara pinjam saldo dana 100 ribu tanpa ktp, intip caranya disini
mansur menyampaikan bahwa tunjangan sertifikasi sudah diterima oleh guru yang sudah bersertifikat sejak 2008. 
menurutnya, tambahan yang disebut-sebut dalam pengumuman prabowo tersebut hanya mengacu pada peningkatan tunjangan sertifilasi bukan kenaikan gaji.
"tidak ada kenaikan gaji, yang ada adalah peningkatan tunjangan sertifikasi bagi guru yang sudah tersertifikasi," katanya dikutip sumateraekspres.id dari kompas.com pada minggu 1 desember 2024.
baca juga:harga mobil bekas toyota calya di bawah 100 juta, pilihan terjangkau di indonesia
baca juga:cara meminjam saldo dana 50 ribu tanpa ktp dengan praktis
bagi guru asn yang belum bersertifikasi, pemerintah berencana untuk melaksanakan program sertifikasi, itu artinya kenaikan pendapatan hanya diterima guru lulus ppg tahum 2024 ini.
hanya, bahi guru honorer atau non-asn, tunjangan sertifikasi mereka naik sebesar rp 500.000, yang sebelumnya rp 1,5 juta kini menjadi rp 2 juta.
presiden prabowo sendiri sebelumnya mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan guru sebagai janji kampanye pilpres 2024.
dalam acara yang digelar di velodrome, jakarta, pada 28 november 2024, ia menyebutkan bahwa anggaran untuk kesejahteraan guru, baik asn, pppk, dan guru non-asn, mengalami peningkatan.
pada 2025, sebanyak 64,4 persen dari 1.932.666 guru di indonesia diperkirakan akan bersertifikat, dengan total anggaran kesejahteraan guru mencapai rp 81,6 triliun—sebuah lonjakan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
baca juga:inilah perbedaan gaji pns dan pppk, 2025 prabowo pastikan kenaikan gaji guru asn
baca juga:bukan rp2 juta, kemendikdasmen beberkan info kenaikan gaji guru 2025, begini skemanya
peningkatan kesejahteraan ini juga tercermin dalam pelaksanaan pendidikan profesi guru (ppg) yang akan dilaksanakan bagi lebih dari 800 ribu guru asn dan non-asn yang memenuhi kualifikasi pendidikan.
namun, guru asn yang sudah bersertifikat tidak akan menikmati kenaikan gaji, meskipun tunjangan sertifikasinya meningkat.
besaran tunjangan sertifikasi
aturan mengenai tunjangam sertifikasi sendiri memang sudah ada sebelumnya.  besaran iti bervariasi tergantung gaji pokok golongab asn, adapum besarannya sebai berikut:
tunjangan sertifikasi bagi pns
a. golongan i: rp1.685.700 – rp2.901.400
b. golongan ii: rp2.184.000 – rp4.125.600
c. golongan iii: rp2.785.700 – rp5.180.700
d. golongan iv: rp3.287.800 – rp6.373.200
baca juga:multitafsir soal kenaikan gaji pokok, sambut baik peningkatan kesejahteraan guru
baca juga:mendikdasmen sebut gaji guru asn naik 1 kali gapok, netizen: yang sudah sertifikasi kena prank dah!
tunjangan sertifikasi bagi guru  pppk
sementara itu, guru pppk akan menerima tunjangan sertifikasi setara satu kali gaji pokok sesuai pengangkatan mereka.
tunjangan sertifikasi bagi guru honorer
bagi guru honorer tanpa sk inpassing, tunjangan yang diterima adalah rp1,5 juta per bulan, dengan ada tambahan rp500 ribu, maka menjadi rp2 juta
sedangkan bagi guru honorer dengan sk inpassing akan mendapatkan tunjangan sesuai gaji pokok. 
sebelumnya, mendikdasmen abdul mu'ti menegaskan bahwa di bawah pemerintahan presiden prabowo, kesejahteraan guru menjadi salah satu prioritas utama.
"kesejahteraan guru adalah elemen penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan," jelas dia. 
kebijakan ini dinilai sebagai langkah strategis demi memperbaiki kualitas pengajaran dan daya saing pendidikan nasional di indonesia.
"pemerintah berharap kebijakan ini mampu memberikan dampak positif terhadap motivasi dan kinerja para pendidik," tukasnya.