"Pesan saya, semua petani wajib masuk kelompok tani agar bantuan dan distribusi pupuk dapat tersalurkan," pungkasnya.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur, Junadi SP MM mengatakan bahwa produksi padi terus meningkat, target satu juta ton akan terwujud di tahun 2024 ini sesuai dengan cita-cita yang di inginkan bupati.
"Terima kasih Pak Bupati, keinginan petani sedikit demi sedikit akan terwujud, gabah kering giling, perluasan lahan panen." Katanya.
Luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar 513,38 ribu hektare, mengalami kenaikan sebanyak 17,14 ribu hektare atau 3,45 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 496,24 ribu hektare.
BACA JUGA:Target Nomor 1 Penghasil Gabah Kering Giling
Produksi padi pada 2022 yaitu sebesar 2.775,07 ribu ton GKG, mengalami kenaikan sebanyak 222,63 ribu ton atau 8,72 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 2.552,44 ribu ton GKG.
Produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 1.593,60 ribu ton, mengalami kenaikan sebanyak 127,84 ribu ton atau 8,72 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 1.465,75 ribu ton.
"Dengan capaian tersebut diyakini bukan tidak mungkin target satu juta ton GKP dapat tercapai tahun ini. Apalagi Kabupaten OKU Timur merupakan salah satu daerah lumbung pangan terbesar di wilayah Sumatra Selatan," ujarnya.
Dia mengemukakan, saat ini pihaknya sedang menggalakkan program gerakan OKU Timur Merdeka Pangan yang digagas oleh Perhiptani setempat dalam upaya meningkatkan sektor pertanian di daerah itu.
BACA JUGA:HET Beras SPHP Naik Rp1.600, Per Kilogram dari Rp10.900 menjadi Rp12.500
"Sektor pertanian di OKU Timur sangat banyak sekali, mulai dari padi, jagung dan tanaman lainnya," jelasnya.
Dalam program ini pihaknya melakukan pendampingan kepada petani dalam bercocok tanam agar hasil panen yang dihasilkan sesuai dengan harapan.
Pemkab OKU Timur terus mendorong perluasan lahan pertanian di wilayah itu, termasuk mengajak masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah sebagai media bercocok tanam.
Bahkan, melalui penyuluh pertanian pihaknya menggerakkan para guru dan siswa agar dapat bercocok tanam memanfaatkan pekarangan, baik sayuran maupun tanam tumbuh yang bermanfaat untuk menopang kebutuhan pangan, termasuk peternakan dan perikanan.
"Kami juga telah menyiapkan langkah untuk mengantisipasi gagal panen akibat kemarau seperti menyiapkan mesin pompa air, sumur bor guna memenuhi kebutuhan air di lahan pertanian yang mengalami kekeringan," ujar dia.