PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Keberadaan truk Overdimension/Overload (ODOL) semakin menjadi momok bagi warga Palembang.
Kekhawatiran tersebut semakin menguat seiring dengan taktik baru yang digunakan para sopir truk ODOL untuk menghindari pengawasan petugas, yaitu dengan memanfaatkan jalan-jalan "tikus".
Berbagai laporan dari masyarakat serta informasi yang viral di media sosial menyebutkan bahwa truk ODOL kini memilih melintasi Jalan Sako, yang notabene merupakan jalan kecil yang sering dilalui oleh masyarakat.
AK Juliansyah, Kepala Bidang Wasdalop Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Palembang, mengungkapkan bahwa truk ODOL mengambil rute melalui jalan-jalan kecil tersebut sebagai akibat dari penutupan jalur utama menuju kota.
BACA JUGA:Pemkot Palembang Pangkas Waktu Keluar Truk ODOL, Revisi Perwali No 26/2019
"Keberadaan petugas di titik-titik tertentu seperti di simpang kebun sayur (dishub) atau parameswara (polisi) membuat para sopir truk ODOL mengalihkan jalurnya."
"Mereka memilih masuk ke jalan Abi Hasan, melalui Yuka, Sako, bahkan sampai menembus jalan-jalan kecil searah dari Musi VI," ujarnya pada hari Rabu (22/5).
Juliansyah menjelaskan bahwa kendala pengawasan juga menjadi faktor utama dalam memerangi truk ODOL ini.
Petugas memiliki keterbatasan dalam melakukan pengawasan, terutama di pos terpadu, di mana hanya dapat dilakukan penindakan jika truk tersebut melintas dari pihak kepolisian.
BACA JUGA:Lagi, Truk Tangki Sambar Pengendara Motor Hingga Meregang Nyawa di Jl MP Mangkunegara, Tragis!
Namun, upaya pencegahan semakin diperketat dengan penempatan petugas di terminal Sako. Truk-truk yang terdeteksi hendak melintas diarahkan untuk berputar balik.
"Diperlukan solusi yang komprehensif, dimulai dari optimalisasi jembatan timbang di Kertapati yang saat ini dikelola oleh BPTD Wilayah Sumsel."
"Jika jembatan timbang berfungsi dengan baik, truk-truk ODOL seharusnya tidak dapat masuk ke dalam kota," tambahnya.