Dari sana, Anwar mulai banyak berkecimpung dalam kejahatan transnasiona. Menjadi Direktur Reserse Narkoba Polda Sulawesi Barat, pada 2018.
Setahun kemudian, kembali lagi ke Pulau Sumatera. Menjabat Direktur Reserse Narkoba Polda Aceh pada 2019.
Rezekinya dari memerangi narkoba di Aceh, Anwar lulus tes mengikuti Sespimti pada 2019. Dia pun pindah tugas sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Pidnarkoba Bareskrim Polri.
Lulus dari pendidikan Sespimti, dia kembali ke bidang narkoba. Menjadi Kasubdit 2 Psikotropika Direktorat IV/Narkoba Bareskrim Polri pada 2020.
Dari reserse narkoba, Anwar akhirnya beralih lagi ke bidang reserse umum. Dia dipercaya menjabat Direktur Kriminal Umum Polda Sumsel pada awal 2022.
Meski belakangan cukup lama berkecimpung di bidang narkoba, namun salah satu Pejabat Utama (PjU) Polda Simsel juga moncer menangani perkara umum di Sumatera Selatan.
Paling tidak terlihat dari berbagai kasus kejahatan menonjol, berhasil diungkap jajaran Ditreskrimum yang dipimpinnya. Beberapa di antaranya :
1. Pembunuhan 4 Anggota Keluarga di Muba
Empat orang anggota keluarga, ditemukan tewas mengenaskan di pondok kebunnya, di Dusun Bagan, Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba, pada Rabu pagi, 20 Desember 2023.
Kondisi jenazah keempat korban sudah membusuk. Yaitu, Heri (40) dan ibunya, Masturah (70). Kemudian kedua anak Heri, Marchello (12) dan Barbye Aurell Baylesa (5).
BACA JUGA:Dasar Pembunuh Berdarah Dingin, Merasa Sudah Keluarga tapi Eeng Habisi 1 Keluarga
BACA JUGA:Eeng Bunuh 4 Anggota Keluarga Heri Kurang dari 10 Menit, Ini Urutannya
Dalam waktu 11 hari dari penemuan jenazah, pelakunya akhirnya berhasil ditangkap oleh Subdit III/Jatanras. Yakni, Eeng Praza (38), teman korban Heri sendiri. Dia diciduk di Jambi, 31 Desember 2023.
Pembunuhan diakui Eeng Praza dilakukannya Sabtu, 16 Desember 2023. Motifnya merasa tertipu masalah bisnis jual beli handphone (hp).