Sebab, Anwar nyaris turut serta menjadi korban Bom Bali I. Dua ledakan pertama, terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, 12 Oktober 2002.
Ledakan yang ketiga atau terakhir, dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat. Tepatnya di Renon, jaraknya cukup jauh dari lokasi dua ledakan pertama malam itu.
Dikutip dari berbagai sumber, padahal malam itu sekitar pukul 22.00 WITA, Kapolsek Kuta Bali AKP M Anwar Reksowidjojo dan anggotanya, baru patroli dan melintasi depan Paddy’s Pub dan Sari Café.
BACA JUGA:Strike Kabel Listrik PLN, Angler asal Musi Banyuasin Temui Ajal, 4 Temannya Sempat Bingung dan Panik
Mereka kembali ke Mapolsek Kuta, sekitar pukul 22.45 WITA. Tiba-tiba sekitar 15 menit kemudian, terdengar suara ledakan yang sangat dahsyat.
Dilansir dari Wikipedia, 2 bom di Paddy’s Pub dan Sari Café, meledak hampir bersamaan sekitar pukul 23.05 WITA.
Peristiwa bom bunuh diri di kawasan wisata itu mengejutkan Indonesia dan dunia. Menimbulkan korban tewas sebanyak 203 orang, dan korban luka-luka 209 orang.
Aksi terorisme ini menjadi sorotan dan kecaman dunia, sebab banyak Warga Negara Asing (WNA) yang turut menjadi korban dari aksi kelompok Amrozi cs.
Suasana benar-benar mencekam malam itu.“Kalau saat itu bomnya meledak waktu kami sedang patroli, mungkin saat itu kami juga ikut jadi korban,” ucap Anwar.
Dari Kapolsek Kuta Bali, Anwar kemudian pindah tugas ke Ditreskrim Polda Bali. Di antaranya pernah menjadi Kanit Tipidkor, dan Kanit Tipidter, hingga 2007.
BACA JUGA:4 Perampok Toko Emas di PALI Diringkus di Sumbar dan Bengkulu, Begini Tampangnya
Setelah menyelesaikan pendidikan Sespimen tahun 2007, Anwar masuk ke Bareskrim Polri sampai tahun 2011.
Anwar pindah tugas lagi ke Polda Jawa Tengah pada 2011, menjabat Kapolsek Banjarnegara sekitar 2 tahun lebih.
Pada 2014, sudah sebagai perwira menengah (pamen) Polri, Anwar mutasi ke pulau Sumatera. Menjabat Wadirreskrimsus Polda Lampung. Cukup lama, sekitar 4 tahun.